Gizi Seimbang, Gizi Seimbang Adalah, Pelatihan Gizi, Pelatihan Gizi 2024, Pelatihan Gizi Seimbang

Gizi Seimbang – Gizi Seimbang Adalah – Pelatihan Gizi – Pelatihan Gizi 2024 – Pelatihan Gizi Seimbang

Pilar Utama Dalam Prinsip Gizi Seimbang

Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pemenuhan asupan gizi ini juga harus memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat badan normal guna mencegah masalah gizi.

Dalam prinsipnya, gizi seimbang terdiri dari 4 pilar, yang pada dasarnya merupakan upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan mengontrol berat badan secara teratur. Adapun 4 pilar gizi seimbang tersebut, yaitu:

1. Konsumsi makanan dengan beraneka ragam

Makanan yang kita makan menyumbangkan zat-zat gizi yang beragam, sehingga tidak ada makanan yang lengkap kandungan zat gizinya, terkecuali ASI untuk bayi 0-6 bln. Sehingga kita dianjurkan untuk mengonsumsi beraneka ragam makanan dan beraneka ragam warna. Sebagai contoh sumber karbohidrat merupakan sumber utama kalori, namun rendah vitamin dan mineral. Selain itu, sayur dan buah juga kaya akan vitamin, mineral, dan serat, namun rendah kalori dan protein.

Dalam satu sumber zat gizi kita harus mengonsumsi beraneka ragam makanan. Seperti sumber karbohidrat dapat kita penuhi dari nasi, mie, umbi-umbian, tepung-tepungan sekitar 3- 4 porsi sehari. Sumber protein kita dapat penuhi dari ikan, daging ayam, daging sapi, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan sekitar 2- 4 porsi sehari. Sumber vitamin dapat kita penuhi dari sayur dan buah-buahan yang beraneka ragam warna masing-masing sekitar 2-3 porsi buah per hari dan 3-4 porsi sayur per hari. Buah dan sayur ini hendaknya dikonsumsi keduanya dan bukanlah dipilih salah satu berdasarkan kesukaan karena vitamin dan mineral yang dikandungnya berbeda fungsi dalam tubuh kita. Batasi konsumsi gula garam dan minyak, pilihlah makanan jadi dengan melihat komposisi bahan makanan tambahan yang dikandungnya.

Akan tetapi, konsumsi makanan yang beraneka ragam ini harus dalam proporsi makanan yang seimbang, jumlah yang cukup, tidak berlebihan, dan dilakukan secara teratur. Kita dapat menerapkan prinsip Isi Piringku yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu, sehingga keseimbangan gat gizi dapat terpenuhi.

2. Pola hidup aktif dan berolahraga

Pola hidup aktif dilakukan dengan aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan tubuh, termasuk olahraga. Aktivitas fisik merupakan upaya tubuh dalam menyeimbangkan keluar dan masuknya zat gizi, terutama sumber energi utama dalam tubuh. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat memperlancar sistem metabolisme tubuh, tak terkecuali metabolisme zat gizi. Untuk meningkatkan aktivitas fisik kita dapat menambahkan olah raga setidaknya 3 kali seminggu dengan durasi 30 menit per sesi. Agar keseimbangan zat gizi dalam tubuh dapat terpelihara.

3. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), kita dapat menghindarkan dari penyakit infeksi. Bahkan 45% penyakit diare bisa dicegah dengan mencuci tangan. Waktu untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun antara lain:

  • Sebelum dan sesudah memegang makanan;
  • Sesudah buang air kecil dan buang air besar;
  • Sesudah memegang binatang;
  • Sesudah berkebun;
  • Sesudah bermain

4. Menjaga berat badan ideal

Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan gizi di dalam tubuh adalah memiliki berat badan yang normal dalam Indeks Masa Tubuh (IMT). Pemantauan berat badan dapat dilakukan dengan mengukur berat badan per tinggi badan kuadrat dalam meter dengan panduan sebagai tertera di gambar.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN GIZI SEIMBANG RUMAH SAKIT KLIK DISINI

Pelatihan Gizi Seimbang Rumah Sakit Pelatihan Gizi Seimbang Rumah Sakit

Gizi Seimbang Rumah Sakit, Pelatihan Gizi Seimbang, Pelatihan Gizi Seimbang Rumah Sakit

Pelatihan Gizi Seimbang Rumah Sakit – Pelatihan Gizi Rumah Sakit – Bimtek Gizi Seimbang Rumah Sakit

pelatihan gizi seimbang rumah sakit

 

MITRA DIKLAT (Konsultan dan Traning Center)

PELATIHAN KHUSUS
“GIZI SEIMBANG RUMAH SAKIT”

Kepada Yth.
Direktur/Manajer Rumah Sakit, Kepala Group Catering Rumah Sakit, Kepala Dan Team Department Gizi Rumah Sakit, Team Perawat Rumah Sakit, Dept SDM Rumah Sakit, Koordinator/Ahli Gizi Rumah Sakit Dan Semua Pihak Lain Yang Terlibat Secara Langsung Maupun Tidak Terhadap Program Dan Implementasi Gizi Seimbang Di Rumah Sakit.

Malnutrisi merupakan masalah yang sering terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Berbagai penelitian menunjukkan prevalensi malnutrisi pada pasien pada saat masuk rumah sakit besarnya sekitar 20%-60%. Malnutrisi merupakan masalah yang sering terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Malnutrisi berdampak buruk bagi seluruh pasien rumah sakit, kekurangan gizi seorang pasien akan berdampak terhadap penyembuhan dan hasil pembedahan pasien, peningkatan morbiditas dan mortalitas, kehilangan berat badan (BB), dan yang hebatnya lagi mampu meningkatan resiko timbulnya kekambuhan terhadap penyakit yang sedang diobati dalam waktu yang cepat.

Seorang pasien yang dirawat di rumah sakit tentunya membutuhkan asupan makanan dan gizi sesuai dengan jenis penyakit yang dideritanya. Ketidakcocokan kandungan nutrisi makanan terhadap penyakit bisa berakibat pada pasien. Untuk bisa mengatasi hal tersebut diperlukan usaha keras dan edukatif yang perlu dilakukan oleh manajemen rumah sakit terhadap kemampuan dan keahlian seluruh sumber daya rumah sakit, dimana pengetahuan dan skill yang memadai akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi sistem Gizi seimbang dan tepat sasaran di rumah sakit.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  MITRA DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELTIHAN KHUSUS : “GIZI SEIMBANG RUMAH SAKIT”

TUJUAN

  1. Mampu merancang dan melakukan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan gizi yang ada di rumah sakit secara mandiri. Sehingga peningkatan pelayanan dan mutu rumah sakit bisa berjalan dengan baik sesuai dengan yang ditargetkan.
  2. Para peserta pelatihan diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam penanganan individu maupun general terkait dengan permasalahan gizi yang sering terjadi dirumah sakit
  3. Para peserta pelatihan diharapkan memiliki ketrampilan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan segera dalam asuhan gizi rumah sakit sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran
  4. Para peserta pelatihan memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai gizi rumah sakit sebagai suatu bagian dari sistem pelayanan kesehatan holistik yang mempunyai aspek medis, kesehatan masyarakat, pendidikan dan bisnis.
  5. Mampu menangani pasien terkait dengan gizi, serta merancang menu makanan bagi pasien di rumah sakit sesuai dengan kebutuhan.

MATERI

  1. Analisa dan Penilaian Kandungan Nutrisi Makanan Pasien
  2. Kajian Dasar dan Teknik Penyediaan Porsi dan Menu Makanan
  3. Tinjauan Umum dan Pemahaman Dasar Nutrisi serta Gizi Seimbang
  4. Teknik Distribusi, Pengolahan dan Penyimpanan Makanan di Rumah Sakit
  5. Pengelolaan dan Frekuensi Waktu Makan
  6. Perancangan dan Program Implementasi Tata Gizi Seimbang

METODE

  1. Ceramah
  2. Diskusi
  3. Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat, No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
08 – 1005 – 0707 – 09
18 – 2015 – 1714 – 16
25 – 2722 – 2421 – 23
APRILMEIJUNI
04 – 0606 – 0806 – 08
25 – 2716 – 1813 – 15
23 – 2527 – 29
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
04 – 0605 – 0705 – 07
18 – 2012 – 1416 – 18
25 – 2729 – 3126 – 28
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
07 – 0907 – 0905 – 07
17 – 1918 – 2016 – 18
28 – 3025 – 2726 – 28
Balita Gizi Buruk, Gizi Buruk, Gizi Buruk Pada Anak, Gizi Buruk Pada Balita, Tatalaksana Gizi Buruk

Tatalaksana Gizi Buruk – Gizi Buruk – Gizi Buruk Pada Balita – Gizi Buruk Pada Anak – Balita Gizi Buruk

tatalaksana gizi buruk

Balita dengan status gizi buruk perlu ditangani segera dengan intervensi pemulihan yang dapat dilakukan dengan metode pendekatan individual maupun pendekatan masyarakat. Secara umum, balita gizi buruk tanpa penyakit penyerta cukup ditangani dengan pemberian makanan tambahan untuk mengejar pertumbuhannya. Sementara, pada balita gizi buruk yang memiliki penyakit penyerta harus dilakukan pengobatan penyakitnya terlebih dahulu untuk selanjutnya diberikan makanan tambahan.

Penatalaksanaan gizi buruk yang paling penting adalah modifikasi diet dan pemberian suplemen. Tujuan terapi pada gizi buruk adalah agar pasien dapat memiliki tingkat kesehatan optimal, mencegah perburukan status gizi dan metabolik, serta untuk memastikan asupan yang memadai. Pasien yang memiliki nafsu makan dan tingkat kesadaran baik dapat dirawat jalan. Pasien yang memiliki komplikasi medis, edema berat, atau nafsu makan yang buruk akan memerlukan rawat inap.

Pada anak dengan edema akibat gizi buruk, status nutrisi harus dinilai dengan hati-hati karena edema dapat menutupi derajat keparahan gizi buruk tersebut. Anak dengan gizi buruk kronis membutuhkan asupan kalori lebih dari 120-150 kkal/kg/hari untuk mencapai berat badan sesuai.

Tata laksana gizi buruk akut berat pada anak dibedakan menjadi dengan komplikasi dan tanpa komplikasi. Komplikasi yang dimaksud adalah sepsis, diare dengan dehidrasi berat, kerusakan kulit dengan ulkus terbuka, atau nafsu makan buruk.

TataLaksana Malnutrisi (Gizi Buruk) pada Anak

Pada anak dengan kondisi malnutrisi akut berat dengan komplikasi, perawatan di rumah sakit diperlukan. Penatalaksanaan dilakukan melalui tiga tahap yaitu fase stabilisasi, fase rehabilitasi, dan tindak lanjut.

Fase Stabilisasi Inisial

Fase ini merupakan fase kritis untuk mengenali dan memberikan terapi pada kondisi-kondisi medis yang mengancam jiwa dengan segera, yaitu hipoglikemia, hipotermia, dehidrasi, dan infeksi. Asupan nutrisi dapat segera diberikan dan dilanjutkan hingga fase rehabilitasi.

Prioritas terapi fase ini adalah penatalaksanaan pernapasan, kontrol suhu (penghangatan), pemberian antibiotik empiris untuk infeksi, dan rehidrasi. Pemberian makan dimulai pada fase ini segera setelah pasien mampu dan kondisi klinis membaik. Selanjutnya, asupan akan diberikan secara bertahap hingga nafsu makan anak kembali, biasanya terjadi selama beberapa hari pertama pemberian makan.

Fase Rehabilitasi

Pemberian ready-to-use therapeutic food (RUTF) pada pasien anak yang dirawat inap memperpendek masa rehabilitasi secara signifikan. Anak yang mengalami malnutrisi dapat dipulangkan setelah terobservasi berat badan meningkat atau edema berkurang. Selanjutnya, dapat melakukan masa rehabilitasi secara rawat jalan.

Fase Tindak Lanjut

Pada fase ini, perkembangan fisik, mental dan emosional anak akan dipantau secara rutin dan berkala. Fase ini meliputi fase kognitif dan rehabilitasi keluarga.

Gizi buruk dapat mengakibatkan perkembangan mental dan tingkah laku yang terlambat. Keterlambatan ini diakibatkan oleh perkembangan otak yang menurun. Pengasuh dan ibu sebaiknya dapat berpartisipasi dan memantau kegiatan bermain Aktivitas bermain seharusnya didukung untuk meningkatkan perkembangan motorik anak.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN TATALAKSANA GIZI BURUK KLIK DISINI

Tatalaksana gizi buruk 

Pelatihan Gizi Buruk Balita, Pelatihan Manajemen Gizi Buruk Balita, Pelatihan Tatalakasana Balita Gizi Buruk

Pelatihan Gizi Buruk Balita – Pelatihan Tatalaksana Balita Gizi Buruk – Pelatihan Manajemen Gizi Buruk Balita

Pelatihan Gizi Buruk Balita

MITRA DIKLAT (Konsultan danTraning Center)


PELATIHAN KHUSUS

“TATALAKSANA BALITA GIZI BURUK”

Kepada Yth.
Direktur/Manajer Rumah Sakit, Kepala dan Team Dokter Fungsional, Perawat Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan, Koordinator Ahli Gizi, dan Profesi Kesehatan Lainnya

 

Indonesia mempunyai masalah gizi yang besar ditandai dengan masih besarnya prevalensi gizi kurang pada anak balita, Kurang Vitamin A (KVA), Anemia kurang zat besi dan Kurang Yodium. Khusus kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan pertumbuhan dan identifikasi faktor risiko yang erat dengan kejadian KLB Gizi buruk seperti campak dan diare Menteri Kesehatan melalui suratnya Nomor: 1209 tanggal 19 Oktober 1998 telah menginstruksikan agar memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Sehingga setiap kasus baru harus dilaporkan dalam 1x 24 jam.
Gizi buruk juga sangat berhubungan dengan penyakit infeksi, hal ini dapat digambarkan seperti telur dan ayam. Mana yang lebih dulu terjadi tidaklah perlu dipersoalkan, yang terpenting adalah segera menanggulangi keadaan tersebut. Cara termudah untuk mendeteksi status gizi di masyarakat dapat dilakukan melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan di Posyandu. Untuk itu status gizi balita dapat dipantau dengan KMS yang saat ini sudah diperbaharui dengan membedakan antara KMS untuk anak perempuan dan anak laki-laki. Tidak hanya status gizi yang dapat dilihat pada grafik/alur di KMS tetapi pertambahan berat badan setiap bulan yang harus dipenuhi bisa menjadi patokan bagi orang tua, keluarga dan kader serta petugas kesehatan.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  MITRA DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : “TATALAKSANA BALITA GIZI BURUK”

TUJUAN

1. Mengetahui tentang tanda-tanda gizi guruk dan cara merujuk sebagai upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
2. Mengetahui pendekatkan pelayanan dengan cara menyiapkan pos baru/ Therapeutic Feeding Centre
3. Para peserta mampu melakukan pelayanan gizi dan pengobatan sesuai SOP
4. Para peserta mengetahui upaya pencegahan meningkatnya jumlah kasus gizi buruk dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan imunisasi, makanan tambahan, perbaikan kondisi lingkungan

MATERI

1.Prinsip Asuhan Anak Balita
2.Kajian Dasar Tanda-Tanda Gizi Buruk Balita
3.Alur Pelayanan Anak Gizi Buruk
4.Tata Cara Pemerikasaan Anak Gizi Buruk
5.Empat Fase pada Perawatan dan Pengobatan Anak Gizi Buruk
6.Sepuluh Langkah Tatalaksana Anak Gizi Buruk
7.Tindakan dan Pengobatan Penyakit Penyerta/ Penyulit pada Anak Gizi Buruk
8.Asuhan Anak Balita Gizi Buruk di Rawat Jalan
9.Analisa dan Penilaian Kandungan Nutrisi Makanan pada Balita
10.Teknik Pencegahan gizi Buruk pada Penyedian Porsi dan Menu Makanan
11.Tinjauan Nutrisi dan Gizi Seimbang untuk Balita
12.Teknik Pengolahan dan Penyimpanan Makanan Sesuai dengan Gizi Balita

METODE 

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang  Yogyakarta  a/n. MITRA DIKLAT
No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
04 – 0601 – 0304 – 06
15 – 1712 – 1414 – 16
29 – 3126 – 2825 – 27
APRILMEIJUNI
01 – 0302 – 0403 – 05
22 – 2413 – 1513 – 15
27 – 2924 – 26
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
01 – 0301 – 0305 – 07
15 – 1712 – 1412 – 14
29 – 3126 – 2823 – 25
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
03 – 0504 – 0602 – 04
14 – 1614 – 1612 – 14
28 – 3028 – 3026 – 28
Pelatihan Remunerasi, Remunerasi, Remunerasi Adalah, Remunerasi RS, Remunerasi Rumah Sakit

Remunerasi – Remunerasi Adalah – Remunerasi RS – Remunerasi Rumah Sakit – Pelatihan Remunerasi

REMUNERASI RUMAH SAKIT

Pelatihan Remunerasi Rumah Sakit 2024

Pengertian Remunerasi Rumah Sakit

  1. Sistem Remunerasi adalah sistem yang mengatur pengupahan pegawai yang diberlakukan di lingkungan Rumah Sakit
  2. Remunerasi adalah imbalan jasa yang dapat berupa gaji, honorarium, insentif dan tunjangan.
  3. Revenue Center adalah pusat pelayanan yang menghasilkan pendapatan
  4. Cost Center adalah pusat pelayanan yang memerlukan biaya
  5. Insentif adalah tambahan pendapatan berbasis kinerja bagi seluruh pegawai yang dananya bersumber dari jasa pelayanan, farmasi dan atau dari sumber penerimaan sah lainnya
  6. Insentif langsung adalah insentif yang diberikan kepada penghasil jasa pelayanan baik tenaga medis, kelompok tenaga perawat/setara dan kelompok administrasi sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan
  7. Insentif tidak langsung adalah insentif yang diberikan kepada seluruh pegawai berdasarkan indeksing
  8. Tarif Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut Tarif adalah imbalan atas barang dan/atau jasa yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah termasuk imbalan hasil yang wajar dari investasi dana, dapat bertujuan untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan.
  9. Jasa medis adalah pendapatan individu yang dihasilkan akibat pelayanan tenaga medis dan bagian dari jasa pelayanan rumah sakit yang tercantum dalam komponen tarif rumah sakit dan bersifat individu, meliputi dokter umum dan spesialis, dokter subspesialis, dokter tamu, dokter gigi, dokter gigi spesialis, dan dokter tamu
  10. Jasa keperawatan dan jasa tenaga administratif adalah pendapatan kelompok yang dihasilkan akibat pelayanan keperawatan dan administrasi secara kelompok. Merupakan bagian dari jasa pelayanan rumah sakit yang tercantum dalam komponen tarif rumah sakit.

Sistem remunerasi berazaskan pada tiga hal yaitu :

  1. proporsionalitas yang diukur dengan besarnya beban asetyang dikelola dan besaran pendapatan rumah sakit;
  2. kesetaraan yang memperhatikan industri pelayanan sejenis; dan
  3. kepatutan yang melihat kemampuan rumah sakit dalam memberikan upah kepada pegawai.

Setiap pegawai yang memangku jabatan struktural pada pusat biaya (cost center) berkewajiban menyusun rencana aksi strategi (strategic action plan) yang dilengkapi dengan sistem akuntabilitas.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN PENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI RUMAH SAKIT KLIK DISINI

Bimtek Sistem Remunerasi, Pelatihan Penyusunan Sistem Remunerasi, Pelatihan Remunerasi

Pelatihan Penyusunan Sistem Remunerasi – Bimtek Sistem Remunerasi – Pelatihan Remunerasi Rumah Sakit

Pelatihan Remunerasi

MITRA DIKLAT (Konsultan danTraning Center)

PELATIHAN KHUSUS “PENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI”

Kualitas sumber daya manusia bagi rumah sakit adalah yang utama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Apalagi saat ini Sistem Jaminan Kesehatan Nasional 2014 telah diterapkan yang berimplikasi pada sistem penghitungan beban kerja dan jumlah tenaga, sistem penilaian kinerja serta sistem remunerasi. Adanya perubahan sistem pembiayaan tersebut otomastis berdampak pada mekanisme serta formula pemberian kompensasi kepada SDM di rumah sakit. Kompensasi tersebut diberikan berdasar perhitungan yang diperoleh berdasar beban kerja dan kinerja SDM. Ditambah lagi adanya Peraturan Pemerintah No 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS maka remunerasi bagi SDM di rumah sakit sangat diperlukan.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam meningkatkan kemampuan manajemen rumah sakit dalam menyusun sistem remunerasi untuk meningkatkan komitmen SDM sehingga mampu meningkatkan kinerja, mutu layanan dan daya saing rumah sakit.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari MITRA DIKLAT bersama para Pakar dan Nara sumber yang berkompetenakan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : ” PENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI”

Materi

  1. Introductionn : sisitem remunerasi SDM
  2. Visi dan misis serta rencana strategis rumah sakit
  3. Kebijakan strategi dan tujuan sistem remunerasi dan membahas KMK no. 625/2010 tentang pedoman penyusunan remunerasi pegawai BLU rumah sakit
  4. Remunerasi Sebagai Motivasi Dalam Meningkatkan Kinerja,
  5. Teknik Mendesign Sistem Remunerasi Profesional medis dan non medis rumah sakit
    – Metode penentuan target, perumusan indikatorkinerja induvidu dan indikator kinerja unit
    – Pembuatan analisa jabatan dengan instrument JAQ (job analysis quesonnaire)
    – Menyusun sistem remunerasi dalam kontak akuntabilitas dan keterkaitan antar sistem
    – Penyusunan dokumen usulan/proposal sistem remunerasi rumah sakit
    – Analisa remunerasi
    – Pembuatan evaluasi jabatan (job value) dengan faktor penimbang (compasible factor) & penentuan nilai jabatan
  6. Praktik Menyusun dan Menghitung Remunerasi Rumah Sakit
  7. Mendesign dan meredesign, serta membuat model sistem remunerasi profesional medis dan non medis rumah sakit

METODE 

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang  Yogyakarta  a/n. MITRA DIKLAT
No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
08 – 1005 – 0707 – 09
18 – 2015 – 1714 – 16
25 – 2722 – 2421 – 23
APRILMEIJUNI
04 – 0606 – 0806 – 08
25 – 2716 – 1813 – 15
23 – 2527 – 29
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
04 – 0605 – 0705 – 07
18 – 2012 – 1416 – 18
25 – 2729 – 3126 – 28
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
07 – 0907 – 0905 – 07
17 – 1918 – 2016 – 18
28 – 3025 – 2726 – 28
Diklat Rs, Diklat Rumah Sakit, Manajemen Diklat, Manajemen Diklat Rumah Sakit, Pelatihan Manajemen Diklat

Diklat Rumah Sakit – Diklat RS – Manajemen Diklat – Manajemen Diklat Rumah Sakit – Pelatihan Manajemen Diklat

Management Diklat Untuk Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai organisasi yang padat karya yang melibatkan tenaga kerja dalam jumlah besar harus mampu memperlakukan tenaga kerja sebagai aset dari rumah sakit. Tenaga medis maupun non-medis di rumah sakit yang bekerja dengan kompetensinya masing-masing merupakan bentuk pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Pynes dan Lombardi (2011) mengemukakan bahwa seluruh sumber daya manusia yang ada di rumah sakit merupakan lini terdepan. Yaitu yang membangun hubungan dengan pasien serta berperan untuk membentuk persepsi masyarakat terhadap rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Pembentukan persepsi masyarakat akan rumah sakit salah satunya dapat ditentukan oleh praktek tenaga kesehatan di lapangan dalam memberikan pelayanan. Sehingga nantinya akan berkembang menjadi alasan utilisasi pelayanan kesehatan oleh masyarakat, kembali lagi atau tidaknya pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit.

Untuk mendukung kegiatan pengembangan kompetensi SDM, terutama pada organisasi pelayanan kesehatan. Yang dalam hal ini adalah rumah sakit, diperlukan suatu sistem manajemen pelatihan dan pengembangan karyawan. Fungsi manajemen yang mengelola pelatihan dan pengembangan karyawan pada umumnya diejawantahkan ke bentuk unit PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia). Atau unit Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) di suatu rumah sakit. Adanya manajemen yang mengelola pelatihan dan pengembangan SDM ini merupakan hal yang krusial bagi organisasi pelayanan kesehatan untuk mengorganisir kegiatan pelatihan guna meningkatkan kompetensi.

Meskipun pandangan akan pentingnya pelatihan dan pengembangan tenaga rumah sakit sudah menjadi isu global dan banyak disebar dalam berbagai bentuk publikasi. Pelatihan dan pengembangan di rumah sakit seringkali tidak dijadikan prioritas. Salah satu alasannya adalah karena terbentur dengan alokasi pendanaan yang cukup besar dan merasa tidak menghasilkan apa-apa secara signifikan. Padahal program pelatihan dan pengembangan merupakan hal yang perlu dilakukan secara berkala dan kontinyu. Pengembangan dan pelatihan tenaga di rumah sakit dapat menjadi suatu langkah strategis manajemen rumah sakit dalam menyediakan pelayanan kesehatan dengan optimal.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN MANAJEMEN DIKLAT RUMAH SAKIT KLIK DISINI

Manajemen Diklat Rumah Sakit

Pelatihan Manajemen Diklat Rumah Sakit, Pelatihan Manajemen Diklat Rumah Sakit 2023, Training Manajemen Diklat Rumah Sakit

Pelatihan Manajemen Diklat Rumah Sakit – Pelatihan Manajemen Diklat Rumah Sakit 2023 – Training Diklat Rumah Sakit

 

Maajemen DIKLAT

PELATIHAN KHUSUS
“MANAJEMEN DIKLAT RUMAH SAKIT”

 

Kepada Yth.
Direktur/Manajer Rumah Sakit, Ka. Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit, Admin & Staff Document Control Dept Rekam Medis Rumah Sakit,Team Akreditasi Rumah Sakit, Perwakilan Manajemen, Dept Sumber Daya Rumah Sakit

Dalam pengelolaan suatu organisasi, pendidikan pelatihan (Diklat) merupakan suatu upaya strategis manajemen yang bertujuan untuk mengembangan SDM dalam rangka meningkatkan kinerja suatu organisasi. Hampir setiap organisasi yang besar memiliki unit Diklat, namun tidak semua unit Diklat dapat menyelenggarakan Diklat secara baik. Diklat yang baik adalah Diklat yang dilaksanakan dengan mengikuti kaidah – kaidah penyelenggaan Diklat. Karena hanya dengan penyelenggaraan yang baik, pengembangan SDM dapat diwujudkan.

Rumah Sakit dalam memberikan pelayanannya tentunya staff rumah sakit secara berkala memperoleh pelatihan dari  bagian diklat rumah sakit. Adapun tugas dan fungsi bagian diklat rumah sakit selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusia rumah sakit juga mampu menjalin kerjasama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Dalam penyelenggaraan diklat tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan di lapangan. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan sampai dengan evaluasi program pendidikan dan latihan bagi SDM di rumah sakit agar mampu memberikan pelayanan yang prima kepada pasien dan keluarga .

TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan peserta mampu menyusun program Diklat bagi staff Rumah Sakit sesuai dengan kebutuhan internal Rumah Sakit dan menyelenggarakan Diklat sesuai dengan kaidah – kaidah Diklat di unit kerjanya masing-masing.

MATERI

  1. Filosofi pelatihan
  2. Siklus diklat
  3. Pengkajian kebutuhan pelatihan (TNA)
  4. Perumusan Tujuan pelatihan
  5. Rancangan Diklat
  6. Penyusunan Kurikulum dan GBPP
  7. Penyelenggaraan Pelatihan (Training Delivery)
  8. Master of Training
  9. Metode Pembelajaran
  10. Akreditasi Pelatihan
  11. Evaluasi Pelatihan
  12. Pengendalian Mutu Pelatihan

METODE 

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang  Yogyakarta  a/n. MITRA DIKLAT
No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
08 – 1005 – 0707 – 09
18 – 2015 – 1714 – 16
25 – 2722 – 2421 – 23
APRILMEIJUNI
04 – 0606 – 0806 – 08
25 – 2716 – 1813 – 15
23 – 2527 – 29
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
04 – 0605 – 0705 – 07
18 – 2012 – 1416 – 18
25 – 2729 – 3126 – 28
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
07 – 0907 – 0905 – 07
17 – 1918 – 2016 – 18
28 – 3025 – 2726 – 28
Komunikasi Terapeutik, Komunikasi Terapeutik Keperawatan, Komunikasi Terapeutik Perawat, Pelatihan Komunikasi Terapeutik, Training Komunikasi Terapeutik

Komunikasi Terapeutik Perawat – Komunikasi Terapeutik Keperawatan – Komunikasi Terapeutik – Pelatihan Komunikasi Terapeutik – Training Komunikasi Terapeutik

Komunikasi Terapeutik Perawat

Perawat merupakan seseorang yang memberikan jasanya kepada pasien, keluarga pasien, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat, yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Perawat sebagai petugas yang selalu berhubungan dengan pasien harus memiliki banyak keterampilan, salah satunya yaitu keterampilan dalam komunikasi dengan pasien. Komunikasi yang dilakukan perawat berperan penting terhadap psikologis pasien, apalagi perawat adalah profesi yang paling sering berinteraksi dengan pasien. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi perawat agar dapat menjaga nama baik profesi. Dalam praktik keperawatan, komunikasi adalah suatu alat yang penting untuk membina hubungan terapeutik dan mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan dan berfokus pada kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan, tetapi harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional.

Pada saat ini pasien semakin memahami hak-hak mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga tidak jarang keluhan, harapan, laporan, atau bahkan tuntutan akan mereka sampaikan sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan hak mereka sebagai penerima jasa pelayanan kesehatan. Apabila ada ucapan salah satu perawat yang membuat keluarga pasien atau pasien merasa tidak nyaman, maka keluarga pasien tidak segan untuk menyampaikan keluhannya kepada perawat yang lebih ramah, dan bahkan bisa ke orang lain baik di dalam/luar lingkungan rumah sakit. Hal ini tentu akan berdampak pada penilaian masyarakat terhadap profesi perawat dan tentunya instansi pelayanan kesehatan terkait.

Perawat sebagai pemberi layanan kesehatan diharapkan selalu ramah, bertabiat lembut, dapat dipercaya, terampil, cakap dan memiliki tanggung jawab moral yang baik. Rendahnya penerapan komunikasi terapeutik akan berdampak terhadap kepuasan dan tingkat kepercayaan pasien. Kondisi ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan perawat tentang pelaksanaan komunikasi terapeutik.

Pelaksanaan komunikasi terapeutik terdiri dari empat tahapan yaitu:

1. Tahap Persiapan/ Tahap Pra interaksi

Pada tahap ini perawat:

  • Mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan diri sendiri.
  • Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri perawat sendiri.
  • Mengumpulkan data tentang klien
  • Merencanakan pertemuan pertama dengan klien

2. Tahap Perkenalan/Orientasi

Merupakan saat pertama perawat bertemu dengan klien. Pada tahap ini tugas perawat:

  • Pengenalan diri kepada klien
  • Membina hubungan saling percaya
  • Merumuskan kontrak bersama klien
  • Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien.
  • Merumuskan tujuan dengan klien

3. Tahap Kerja

Merupakan tahap inti dari keseluruhan proses komunikasi (Stuart GW., 1998). Pada tahap ini perawat dan klien bekerja bersama-sama untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien. Tahap ini juga berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan.

4. Tahap Terminasi

Merupakan akhir dari pertemuan perawat dengan klien. Tahap ini dibagi dua, yaitu tahap terminasi sementara dan terminasi akhir. Pada tahap ini tugas perawat adalah:

  • Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah dilaksanakan.
  • Melakukan evaluasi subjektif.
  • Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan.
  • Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK KLIK DISINI

Pelatihan Komunikasi Terapeutik Perawat

Flebotomi, Flebotomi Adalah, Pelatihan Flebotomi, Pelatihan Flebotomi 2023, Pelatihan Flebotomi 2024

Flebotomi – Flebotomi Adalah – Pelatihan Flebotomi – Pelatihan Flebotomi 2023 – Pelatihan Flebotomi 2024

Flebotomi

Flebotomi adalah prosedur pengambilan darah dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah vena. Teknik ini bertujuan untuk memastikan diagnosis penyakit dan mengobati beberapa penyakit kelainan darah, seperti polisitemia vera.

Saat melakukan prosedur flebotomi, petugas kesehatan akan menusukkan jarum ke kulit hingga mencapai pembuluh darah vena, terutama yang terletak di lipatan siku, karena mudah terlihat. Banyaknya volume darah yang diambil melalui flebotomi bervariasi, tergantung kebutuhan dan jenis pemeriksaan yang hendak dilakukan.

Mengenal Tujuan Flebotomi

Flebotomi biasanya dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit dan menentukan pemeriksaan lanjutan yang diperlukan. Melalui pemeriksaan sampel darah, dokter dapat mengevaluasi kadar sel darah dan jumlah komponen lain dalam darah, misalnya kadar vitamin, mineral, lemak darah, gula darah, serta enzim.

Tidak hanya untuk mendiagnosis penyakit, flebotomi juga digunakan sebagai penanganan penyakit kelainan darah, seperti polisitemia vera atau jumlah sel darah merah yang terlalu banyak dan hemokromatosis atau penumpukan zat besi. Prosedur ini dapat menjadi cara efektif untuk menghindari risiko terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah.

Persiapan sebelum Menjalani Flebotomi

Sebenarnya tidak memerlukan persiapan khusus sebelum menjalani flebotomy. Namun, dokter akan meminta pasien untuk tidak makan selama 8−12 jam sebelum proses pengambilan darah dilakukan. Ini biasanya dianjurkan untuk pemeriksaan tertentu, seperti gula darah puasa atau kolesterol.

Selain itu, pasien juga disarankan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, dan melakukan olahraga berat sesaat sebelum ambil darah. Jika pasien sedang mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

Mengetahui Prosedur Flebotomi

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dilakukan ketika menjalani prosedur flebotomi:

  • Anda akan diminta untuk duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.
  • Gulung lengan baju bila Anda mengenakan baju atau kemeja panjang.
  • Letakkan lengan di samping pada permukaan datar yang empuk.
  • Petugas medis akan mengikat tali pembendung atau tourniquet pada 7−10 cm di atas lipatan siku.
  • Anda akan diminta untuk mengepalkan tangan selama 15−30 detik untuk memperbesar pembuluh darah dan membuatnya tampak menonjol.
  • Petugas medis akan meraba area lipatan siku untuk mencari pembuluh darah yang besar.
  • Petugas medis akan membersihkan area pengambilan darah dengan alkohol swab dan menusukkan jarum ke dalam vena. Pemilihan jarum biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan alat.
  • Setelah pengambilan darah selesai, petugas medis akan melepaskan tali pembendung sebelum mengeluarkan jarum.
  • Petugas medis akan menutup bekas suntikan dengan alkohol swab dan meminta Anda untuk menekannya selama beberapa menit sampai perdarahan berhenti.

Proses pengambilan darah tidak memerlukan waktu yang lama, biasanya hanya sekitar 2−3 menit. Namun, lama atau tidaknya proses flebotomi juga tergantung pada seberapa banyak darah yang dibutuhkan.

Sementara itu, flebotomi untuk pengobatan atau perdarahan terapeutik, memiliki prosedur seperti donor darah. Hanya saja sebelumnya dokter akan menentukan berapa jumlah darah yang harus dikeluarkan, kemudian menyiapkan cairan infus dengan jumlah yang sama atau lebih untuk menggantikan cairan yang keluar bersama darah.

Flebotomi terapeutik dilakukan secara bertahap selama 1−2 jam, tergantung berapa banyak darah yang dikeluarkan. Prosedur ini dapat dilakukan berulang selama beberapa kali sesuai kondisi kelainan darah yang dialami penderitanya.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN FLEBOTOMI KLIK DISINI