Balita Gizi Buruk, Gizi Buruk, Gizi Buruk Pada Anak, Gizi Buruk Pada Balita, Tatalaksana Gizi Buruk

Tatalaksana Gizi Buruk – Gizi Buruk – Gizi Buruk Pada Balita – Gizi Buruk Pada Anak – Balita Gizi Buruk

tatalaksana gizi buruk

Balita dengan status gizi buruk perlu ditangani segera dengan intervensi pemulihan yang dapat dilakukan dengan metode pendekatan individual maupun pendekatan masyarakat. Secara umum, balita gizi buruk tanpa penyakit penyerta cukup ditangani dengan pemberian makanan tambahan untuk mengejar pertumbuhannya. Sementara, pada balita gizi buruk yang memiliki penyakit penyerta harus dilakukan pengobatan penyakitnya terlebih dahulu untuk selanjutnya diberikan makanan tambahan.

Penatalaksanaan gizi buruk yang paling penting adalah modifikasi diet dan pemberian suplemen. Tujuan terapi pada gizi buruk adalah agar pasien dapat memiliki tingkat kesehatan optimal, mencegah perburukan status gizi dan metabolik, serta untuk memastikan asupan yang memadai. Pasien yang memiliki nafsu makan dan tingkat kesadaran baik dapat dirawat jalan. Pasien yang memiliki komplikasi medis, edema berat, atau nafsu makan yang buruk akan memerlukan rawat inap.

Pada anak dengan edema akibat gizi buruk, status nutrisi harus dinilai dengan hati-hati karena edema dapat menutupi derajat keparahan gizi buruk tersebut. Anak dengan gizi buruk kronis membutuhkan asupan kalori lebih dari 120-150 kkal/kg/hari untuk mencapai berat badan sesuai.

Tata laksana gizi buruk akut berat pada anak dibedakan menjadi dengan komplikasi dan tanpa komplikasi. Komplikasi yang dimaksud adalah sepsis, diare dengan dehidrasi berat, kerusakan kulit dengan ulkus terbuka, atau nafsu makan buruk.

TataLaksana Malnutrisi (Gizi Buruk) pada Anak

Pada anak dengan kondisi malnutrisi akut berat dengan komplikasi, perawatan di rumah sakit diperlukan. Penatalaksanaan dilakukan melalui tiga tahap yaitu fase stabilisasi, fase rehabilitasi, dan tindak lanjut.

Fase Stabilisasi Inisial

Fase ini merupakan fase kritis untuk mengenali dan memberikan terapi pada kondisi-kondisi medis yang mengancam jiwa dengan segera, yaitu hipoglikemia, hipotermia, dehidrasi, dan infeksi. Asupan nutrisi dapat segera diberikan dan dilanjutkan hingga fase rehabilitasi.

Prioritas terapi fase ini adalah penatalaksanaan pernapasan, kontrol suhu (penghangatan), pemberian antibiotik empiris untuk infeksi, dan rehidrasi. Pemberian makan dimulai pada fase ini segera setelah pasien mampu dan kondisi klinis membaik. Selanjutnya, asupan akan diberikan secara bertahap hingga nafsu makan anak kembali, biasanya terjadi selama beberapa hari pertama pemberian makan.

Fase Rehabilitasi

Pemberian ready-to-use therapeutic food (RUTF) pada pasien anak yang dirawat inap memperpendek masa rehabilitasi secara signifikan. Anak yang mengalami malnutrisi dapat dipulangkan setelah terobservasi berat badan meningkat atau edema berkurang. Selanjutnya, dapat melakukan masa rehabilitasi secara rawat jalan.

Fase Tindak Lanjut

Pada fase ini, perkembangan fisik, mental dan emosional anak akan dipantau secara rutin dan berkala. Fase ini meliputi fase kognitif dan rehabilitasi keluarga.

Gizi buruk dapat mengakibatkan perkembangan mental dan tingkah laku yang terlambat. Keterlambatan ini diakibatkan oleh perkembangan otak yang menurun. Pengasuh dan ibu sebaiknya dapat berpartisipasi dan memantau kegiatan bermain Aktivitas bermain seharusnya didukung untuk meningkatkan perkembangan motorik anak.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN TATALAKSANA GIZI BURUK KLIK DISINI

Tatalaksana gizi buruk 

Pelatihan Gizi Buruk Balita, Pelatihan Manajemen Gizi Buruk Balita, Pelatihan Tatalakasana Balita Gizi Buruk

Pelatihan Gizi Buruk Balita – Pelatihan Tatalaksana Balita Gizi Buruk – Pelatihan Manajemen Gizi Buruk Balita

Pelatihan Gizi Buruk Balita

MITRA DIKLAT (Konsultan danTraning Center)


PELATIHAN KHUSUS

“TATALAKSANA BALITA GIZI BURUK”

Kepada Yth.
Direktur/Manajer Rumah Sakit, Kepala dan Team Dokter Fungsional, Perawat Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan, Koordinator Ahli Gizi, dan Profesi Kesehatan Lainnya

 

Indonesia mempunyai masalah gizi yang besar ditandai dengan masih besarnya prevalensi gizi kurang pada anak balita, Kurang Vitamin A (KVA), Anemia kurang zat besi dan Kurang Yodium. Khusus kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan pertumbuhan dan identifikasi faktor risiko yang erat dengan kejadian KLB Gizi buruk seperti campak dan diare Menteri Kesehatan melalui suratnya Nomor: 1209 tanggal 19 Oktober 1998 telah menginstruksikan agar memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Sehingga setiap kasus baru harus dilaporkan dalam 1x 24 jam.
Gizi buruk juga sangat berhubungan dengan penyakit infeksi, hal ini dapat digambarkan seperti telur dan ayam. Mana yang lebih dulu terjadi tidaklah perlu dipersoalkan, yang terpenting adalah segera menanggulangi keadaan tersebut. Cara termudah untuk mendeteksi status gizi di masyarakat dapat dilakukan melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan di Posyandu. Untuk itu status gizi balita dapat dipantau dengan KMS yang saat ini sudah diperbaharui dengan membedakan antara KMS untuk anak perempuan dan anak laki-laki. Tidak hanya status gizi yang dapat dilihat pada grafik/alur di KMS tetapi pertambahan berat badan setiap bulan yang harus dipenuhi bisa menjadi patokan bagi orang tua, keluarga dan kader serta petugas kesehatan.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  MITRA DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : “TATALAKSANA BALITA GIZI BURUK”

TUJUAN

1. Mengetahui tentang tanda-tanda gizi guruk dan cara merujuk sebagai upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
2. Mengetahui pendekatkan pelayanan dengan cara menyiapkan pos baru/ Therapeutic Feeding Centre
3. Para peserta mampu melakukan pelayanan gizi dan pengobatan sesuai SOP
4. Para peserta mengetahui upaya pencegahan meningkatnya jumlah kasus gizi buruk dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan imunisasi, makanan tambahan, perbaikan kondisi lingkungan

MATERI

1.Prinsip Asuhan Anak Balita
2.Kajian Dasar Tanda-Tanda Gizi Buruk Balita
3.Alur Pelayanan Anak Gizi Buruk
4.Tata Cara Pemerikasaan Anak Gizi Buruk
5.Empat Fase pada Perawatan dan Pengobatan Anak Gizi Buruk
6.Sepuluh Langkah Tatalaksana Anak Gizi Buruk
7.Tindakan dan Pengobatan Penyakit Penyerta/ Penyulit pada Anak Gizi Buruk
8.Asuhan Anak Balita Gizi Buruk di Rawat Jalan
9.Analisa dan Penilaian Kandungan Nutrisi Makanan pada Balita
10.Teknik Pencegahan gizi Buruk pada Penyedian Porsi dan Menu Makanan
11.Tinjauan Nutrisi dan Gizi Seimbang untuk Balita
12.Teknik Pengolahan dan Penyimpanan Makanan Sesuai dengan Gizi Balita

METODE 

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang  Yogyakarta  a/n. MITRA DIKLAT
No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
04 – 0601 – 0304 – 06
15 – 1712 – 1414 – 16
29 – 3126 – 2825 – 27
APRILMEIJUNI
01 – 0302 – 0403 – 05
22 – 2413 – 1513 – 15
27 – 2924 – 26
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
01 – 0301 – 0305 – 07
15 – 1712 – 1412 – 14
29 – 3126 – 2823 – 25
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
03 – 0504 – 0602 – 04
14 – 1614 – 1612 – 14
28 – 3028 – 3026 – 28