Flebotomi, Flebotomi Adalah, Pelatihan Flebotomi, Pelatihan Flebotomi 2024, Pelatihan Phlebotomy, Pelatihan Phlebotomy 2024, Phlebotomy

Flebotomi – Phlebotomy – Flebotomi Adalah – Pelatihan Flebotomi – Pelatihan Flebotomi 2024 – Pelatihan Phlebotomy – Pelatihan Phlebotomy 2024

PHLEBOTOMY

Pelatihan Phlebotomy

PENGERTIAN FLEBOTOMI

Phlebotomy atau flebotomi adalah prosedur laboratorium yang dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah darah. Jadi, flebotomi dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena guna mengeluarkan sejumlah volume darah dari dalam tubuh. Proses ini sebenarnya bisa dilakukan pada bagian tubuh mana pun. Namun biasanya, prosedur ini dilakukan di area lipatan siku karena memiliki ukuran pembuluh darah vena yang cukup besar.

Phlebotomy atau pungsi vena adalah tindakan memasukkan jarum ke dalam vena yang umumnya dilakukan untuk mengambil darah yang akan dipakai dalam analisis hematologi, biokimia, atau mikrobiologi. Tindakan ini membutuhkan keterampilan dan keakuratan agar dapat memperoleh sampel darah yang berkualitas tanpa menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien.

Pelatihan PHLEBOTOMY

TUJUAN FLEBOTOMI

Flebotomi dilakukan secara sengaja untuk mengeluarkan komponen darah yang bermasalah. Komponen tersebut bisa sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), plasma darah, trombosit (keping darah), atau zat besi sebagai pembentuk sel darah merah. Keputusan untuk mengeluarkan sejumlah komponen darah tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, jika terus dibiarkan berada di dalam tubuh untuk waktu lama, komponen darah itu akan membawa dampak buruk yang mengancam kesehatan tubuh.

PENYAKIT YANG MEMBUTUHKAN TINDAKAN FLEBOTOMI

Phlebotomy

1. Polisitemia vera

Polisitemia vera adalah kondisi yang terjadi ketika terlalu banyaknya produksi sel darah merah, hematokrit, dan trombosit dari sumsum tulang belakang. Akibatnya, jumlah komponen penyusun darah, terutama sel darah merah, yang melebih batas normal tersebut akan membuat darah menjadi lebih kental. Itulah sebabnya nantinya laju aliran darah di dalam tubuh menjadi jauh lebih lambat. Prosedur flebotomi adalah salah satu tindakan yang setidaknya mampu mencegah perkembangan penyakit, sekaligus menurunkan jumlah produksi sel darah merah. Dikutip dari jurnal yang dipublikasikan Blood Transfusion, tindakan flebotomi dengan volume darah 25 ml dapat diberikan pada pasien polisitemia vera satu kali dalam dua bulan. Prosedur tersebut berguna untuk menurunkan kadar hematokrit.

2. Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh terlalu banyaknya penyerapan zat besi dari makanan sehari-hari. Zat besi dalam jumlah banyak ini kemudian disimpan di dalam organ tubuh, seperti jantung, hati, serta pankreas. Pengobatan dengan flebotomi diyakini dapat membantu mengurangi jumlah zat besi yang berlebihan, dengan cara mengeluarkan sejumlah sel darah merah dari dalam tubuh. Cara tersebut juga merangsang sumsum tulang belakang untuk menghasilkan sel darah merah baru dengan menggunakan zat besi yang disimpan oleh tubuh. Pasien hemokromatosis melakukan proses flebotomi sebanyak 450 ml darah yang mengandung sekitar 200-250 mg zat besi.

3. Porfiria

Porfiria adalah suatu kondisi langka yang terjadi karena proses pembentukan heme (komponen dari sel darah merah), terhambat karena tubuh kekurangan enzim tertentu. Normalnya, ada banyak enzim yang terlibat untuk mendukung proses pembentukan heme. Kekurangan salah satu enzim dapat mengakibatkan senyawa kimia menumpuk di dalam tubuh, yang dikenal sebagai porfirin. Itu sebabnya, gejala dari porfirin ini disebut porfiria, yang membuat kulit terbakar dan melepuh saat terkena sinar matahari. Pada kasus ini, prosedur flebotomi akan membantu mengeluarkan sejumlah sel darah merah dari tubuh. Dalam setiap sesi, petugas kesehatan akan mengeluarkan 450 ml darah.

4. Penyakit lain
  • Penyakit Alzheimer
    Prosedur flebotomi disebut dapat mengurangi zat besi tubuh yang mungkin dapat membuat penyakit Alzheimer bertambah parah. Namun, hal ini masih membutuhkan penelitian lanjutan untuk membuktikannya.
  • Gangguan metabolisme
    Gangguan metabolisme, seperti diabetes, mungkin dapat mengambil manfaat dari flebotomi. Pasalnya, pengurangan zat besi dalam proses flebotomi dapat memperbaiki tekanan darah, kadar glukosa, hingga kolesterol.
  • Anemia sel sabit
    Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pelaksanaan prosedur flebotomi secara rutin dapat menurunkan tingkat keparahan penyakit anemia sel sabit. Efek tersebut muncul setelah tiga bulan memulai prosedur.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN PHLEBOTOMY/FLEBOTOMI KLIK DISINI

Pelatihan Phlebotomy

Beri Penilaian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *