Manajemen Komunikasi dan Edukasi, Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE), Pelatihan MKE, Pelatihan MKE Rumah Sakit

Pelatihan Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)

Pelatihan Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
Pelatihan Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)

PELATIHAN KHUSUS
“MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)”

Pelatihan Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE) – Memberikan asuhan pasien merupakan upaya yang kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi dari informasi. Komunikasi tersebut adalah kepada dan dengan komunitas, pasien dan keluarganya, serta antarstaf klinis, terutama Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Kegagalan dalam berkomunikasi merupakan salah satu akar masalah yang paling sering menyebabkan insiden keselamatan pasien. Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan, dan tidak ada hambatan untuk hal itu.

Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga agar mereka memahami kondisi kesehatannya sehingga pasien  berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhannya.

Edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh staf klinis terutama PPA yang sudah terlatih (dokter, perawat, nutrisionis, apoteker, dll.). Mengingat banyak profesi yang terlibat dalam edukasi pasien dan keluarganya maka perlu koordinasi kegiatan dan fokus pada kebutuhan edukasi pasien.

Edukasi yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan edukasi pasien dan keluarganya. Asesmen ini menentukan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran, tetapi juga proses edukasi dapat dilaksanakan dengan baik. Edukasi paling efektif apabila sesuai dengan pilihan pembelajaran yang tepat dan mempertimbangkan agama, nilai budaya, juga kemampuan membaca serta bahasa. Edukasi akan berdampak positif bila diberikan selama proses asuhan.

Edukasi termasuk pengetahuan yang diperlukan selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan setelah pasien dipulangkan (discharged) ke pelayanan kesehatan lain atau ke rumah. Dengan demikian, edukasi dapat mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila dibutuhkan. Edukasi yang efektif dalam suatu rumah sakit hendaknya menggunakan format visual dan elektronik, serta berbagai edukasi jarak jauh dan teknik lainnya.

TUJUAN 

  1. Mengetahui Overview dan elemen Manajemen Komunikasi dan Edukasi
  2. Memahami Komunikasi dengan Masyarakat
  3. Memahami Komunikasi saat Pendaftaran
  4. Memahami Komunikasi antar PPA
  5. Memahami Komunikasi saat Asesmen Pasien
  6. Memahami Komunikasi saat Handover
  7. Memahami Komunikasi saat Treatment
  8. Memahami Komunikasi saat Discharge

MATERI

  1. Overview Komunikasi Efektif dalam Standar MKE
  2. Elemen Utama Komunikasi Efektif
  3. Komunikasi Efektif dengan Masyarakat
  4. Komunikasi Efektif saat Admisi (Pendaftaran)
  5. Komunikasi Efketif antar PPA
  6. Komunikasi Efektif saat Asesmen Pasien
  7. Komunikasi Efektif saat Handover
  8. Komunikasi Efektif saat Treatment
  9. Komunikasi Efektif saat Discharge
  10. Edukasi Pasien dan Keluarga

METODE BIMTEK

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grand Puri Saron Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grand Puri Saron Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 70 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat
No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2025

JANUARIFEBRUARIMARET
06- 0803 – 0503 – 05
16 – 1813 – 1513 – 15
23 – 2524 – 2620 – 22
APRILMEIJUNI
07 – 0905 – 0702 – 04
14 – 1615 – 1712 – 14
28 – 3026 – 2823 – 25
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
03 – 0504 – 0601 – 03
14 – 1614 – 1615 – 17
23 – 2528 – 3025 – 27
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
02 – 0403 – 0501 – 03
13 – 1513 – 1515 – 17
27 – 2924 – 2629 – 31

 

Pelatihan Manajemen Komunikasi dan Edukasi, Pelatihan Manajemen Komunikasi Edukasi, Pelatihan MKE

Pelatihan Manajemen Komunikasi Edukasi – Pelatihan MKE 2025

manajemen komunikasi edukasi

PELATIHAN KHUSUS
“MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)”

Memberikan asuhan pasien merupakan upaya yang kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi dari informasi. Komunikasi tersebut adalah kepada dan dengan komunitas, pasien dan keluarganya, serta antarstaf klinis, terutama Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Kegagalan dalam berkomunikasi merupakan salah satu akar masalah yang paling sering menyebabkan insiden keselamatan pasien. Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan, dan tidak ada hambatan untuk hal itu.

Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga agar mereka memahami kondisi kesehatannya sehingga pasien  berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhannya.

Edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh staf klinis terutama PPA yang sudah terlatih (dokter, perawat, nutrisionis, apoteker, dll.). Mengingat banyak profesi yang terlibat dalam edukasi pasien dan keluarganya maka perlu koordinasi kegiatan dan fokus pada kebutuhan edukasi pasien.

Edukasi yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan edukasi pasien dan keluarganya. Asesmen ini menentukan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran, tetapi juga proses edukasi dapat dilaksanakan dengan baik. Edukasi paling efektif apabila sesuai dengan pilihan pembelajaran yang tepat dan mempertimbangkan agama, nilai budaya, juga kemampuan membaca serta bahasa. Edukasi akan berdampak positif bila diberikan selama proses asuhan.

Edukasi termasuk pengetahuan yang diperlukan selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan setelah pasien dipulangkan (discharged) ke pelayanan kesehatan lain atau ke rumah. Dengan demikian, edukasi dapat mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila dibutuhkan. Edukasi yang efektif dalam suatu rumah sakit hendaknya menggunakan format visual dan elektronik, serta berbagai edukasi jarak jauh dan teknik lainnya.

TUJUAN 

  1. Mengetahui Overview dan elemen Manajemen Komunikasi dan Edukasi
  2. Memahami Komunikasi dengan Masyarakat
  3. Memahami Komunikasi saat Pendaftaran
  4. Memahami Komunikasi antar PPA
  5. Memahami Komunikasi saat Asesmen Pasien
  6. Memahami Komunikasi saat Handover
  7. Memahami Komunikasi saat Treatment
  8. Memahami Komunikasi saat Discharge

MATERI

  1. Overview Komunikasi Efektif dalam Standar MKE
  2. Elemen Utama Komunikasi Efektif
  3. Komunikasi Efektif dengan Masyarakat
  4. Komunikasi Efektif saat Admisi (Pendaftaran)
  5. Komunikasi Efketif antar PPA
  6. Komunikasi Efektif saat Asesmen Pasien
  7. Komunikasi Efektif saat Handover
  8. Komunikasi Efektif saat Treatment
  9. Komunikasi Efektif saat Discharge
  10. Edukasi Pasien dan Keluarga

METODE BIMTEK

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grand Puri Saron Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grand Puri Saron Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 70 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat
No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2025

JANUARIFEBRUARIMARET
06- 0803 – 0503 – 05
16 – 1813 – 1513 – 15
23 – 2524 – 2620 – 22
APRILMEIJUNI
07 – 0905 – 0702 – 04
14 – 1615 – 1712 – 14
28 – 3026 – 2823 – 25
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
03 – 0504 – 0601 – 03
14 – 1614 – 1615 – 17
23 – 2528 – 3025 – 27
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
02 – 0403 – 0501 – 03
13 – 1513 – 1515 – 17
27 – 2924 – 2629 – 31

 

Komunikasi Terapeutik, Komunikasi Terapeutik Bidan, Komunikasi Terapeutik Keperawatan, Pelatihan Komunikasi Terapeutik, Pelatihan Komunikasi Terapeutik 2024

Pelatihan Komunikasi Terapeutik Perawat dan Bidan

 

Pelatihan Komunikasi Terapeutik

MITRA DIKLAT (Konsultan danTraning Center)

PELATIHAN KHUSUS
“KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN BIDAN”

Dengan Hormat,

Pelatihan Komunikasi Terapeutik Perawat dan BidanKomunikasi adalah sarana utama dalam bertukar dan saling memberikan informasi. Komuniksi yang efektif antara perawat dan pasien sangat penting karena dapat menentukan hasil medis nantinya.

Komunikasi mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar mendapatkan informasi dan  digambarkan sebagai komunikasi yang memiliki kegunaan atau berguna (berbagi informasi, pemikiran, perasaan) dan komunikasi yang tidak memiliki  kegunaan atau tidak berguna (menghambat/blok penyampaian informasi atau perasaan). Begitu pula dengan perawat di rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan lainnya. Seorang perawat harus mempunyai keterampilan berkomunikasi  untuk membangun suatu hubungan, baik itu hubungan yang kompleks maupun hubungan yang sederhana melalui sapaan atau hanya sekedar senyuman.

Tidak hanya komunikasi verbal saja, kemampuan komunikasi non verbal juga harus dikuasai oleh perawat. Adapun komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi terapeutik yang merupakan kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain (Northouse, 1998).

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  MITRA DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : “KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN BIDAN”, yang di selenggarakan pada:

TUJUAN

  1. Peserta dapat menyajikan informasi kesehatan yang akurat sehingga bisa menjadi Acuan dalam pengambilan keputusan.
  2. Untuk meningkatkan kualitas tenaga perekam medis dan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan sehingga mampu melakukan pengumpulan data secara komunikatif.
  3. Peserta mampu melakukan pendataan secara benar dan melakukan analisis sederhana, sehingga dapat menjadi sumber informasi dalam menghasilkan informasi kesehatan yang akurat.
  4. Peserta mampu mengidentifikasi informasi yang berguna bagi manajemen dari hasil pengolahan rekam medis secara optimal.
  5. Memahami aspek hukum rekam medis dan Penerapan informed consent di rumah sakit.

MATERI PELATIHAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Peran Komunikasi Perawat Dengan Pasien
2. Penggunaan Komunikasi Terapeutik Kepada Pasien
3. Prinsip-prinsip Komunikasi Terapeutik
4. Teknik Komunikasi Terapeutik
5. Studi Kasus Berkomunikasi

METODE

1.Ceramah
2.Diskusi
3.Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grand Puri Saron Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grand Puri Saron Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 70 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat
No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat di bayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2025

JANUARIFEBRUARIMARET
06- 0803 – 0503 – 05
16 – 1813 – 1513 – 15
23 – 2524 – 2620 – 22
APRILMEIJUNI
07 – 0905 – 0702 – 04
14 – 1615 – 1712 – 14
28 – 3026 – 2823 – 25
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
03 – 0504 – 0601 – 03
14 – 1614 – 1615 – 17
23 – 2528 – 3025 – 27
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
02 – 0403 – 0501 – 03
13 – 1513 – 1515 – 17
27 – 2924 – 2629 – 31

 

 

Pelatihan Komunikasi Terapeutik, Pelatihan Komunikasi Terapeutik 2024, Pelatihan Komunikasi Terapeutik Perawat dan Bidan

Pelatihan Komunikasi Terapeutik Bagi Tenaga Kesehatan 2025

 

Pelatihan Komunikasi Terapeutik

MITRA DIKLAT (Konsultan danTraning Center)

PELATIHAN KHUSUS
“KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN BIDAN”

Dengan Hormat,

Komunikasi adalah sarana utama dalam bertukar dan saling memberikan informasi. Komuniksi yang efektif antara perawat dan pasien sangat penting karena dapat menentukan hasil medis nantinya.

Komunikasi mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar mendapatkan informasi dan  digambarkan sebagai komunikasi yang memiliki kegunaan atau berguna (berbagi informasi, pemikiran, perasaan) dan komunikasi yang tidak memiliki  kegunaan atau tidak berguna (menghambat/blok penyampaian informasi atau perasaan). Begitu pula dengan perawat di rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan lainnya. Seorang perawat harus mempunyai keterampilan berkomunikasi  untuk membangun suatu hubungan, baik itu hubungan yang kompleks maupun hubungan yang sederhana melalui sapaan atau hanya sekedar senyuman.

Tidak hanya komunikasi verbal saja, kemampuan komunikasi non verbal juga harus dikuasai oleh perawat. Adapun komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi terapeutik yang merupakan kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain (Northouse, 1998).

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  MITRA DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : “KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN BIDAN”, yang di selenggarakan pada:

TUJUAN

  1. Peserta dapat menyajikan informasi kesehatan yang akurat sehingga bisa menjadi Acuan dalam pengambilan keputusan.
  2. Untuk meningkatkan kualitas tenaga perekam medis dan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan sehingga mampu melakukan pengumpulan data secara komunikatif.
  3. Peserta mampu melakukan pendataan secara benar dan melakukan analisis sederhana, sehingga dapat menjadi sumber informasi dalam menghasilkan informasi kesehatan yang akurat.
  4. Peserta mampu mengidentifikasi informasi yang berguna bagi manajemen dari hasil pengolahan rekam medis secara optimal.
  5. Memahami aspek hukum rekam medis dan Penerapan informed consent di rumah sakit.

MATERI PELATIHAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Peran Komunikasi Perawat Dengan Pasien
2. Penggunaan Komunikasi Terapeutik Kepada Pasien
3. Prinsip-prinsip Komunikasi Terapeutik
4. Teknik Komunikasi Terapeutik
5. Studi Kasus Berkomunikasi

METODE

1.Ceramah
2.Diskusi
3.Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grand Puri Saron Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan juga sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grand Puri Saron Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 70 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat
No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat di bayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2025

JANUARIFEBRUARIMARET
06- 0803 – 0503 – 05
16 – 1813 – 1513 – 15
23 – 2524 – 2620 – 22
APRILMEIJUNI
07 – 0905 – 0702 – 04
14 – 1615 – 1712 – 14
28 – 3026 – 2823 – 25
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
03 – 0504 – 0601 – 03
14 – 1614 – 1615 – 17
23 – 2528 – 3025 – 27
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
02 – 0403 – 0501 – 03
13 – 1513 – 1515 – 17
27 – 2924 – 2629 – 31

 

Komunikasi Terapeutik, Komunikasi Terapeutik Keperawatan, Komunikasi Terapeutik Perawat, Pelatihan Komunikasi Terapeutik, Training Komunikasi Terapeutik

Komunikasi Terapeutik Perawat – Komunikasi Terapeutik Keperawatan – Komunikasi Terapeutik – Pelatihan Komunikasi Terapeutik – Training Komunikasi Terapeutik

Komunikasi Terapeutik Perawat

Perawat merupakan seseorang yang memberikan jasanya kepada pasien, keluarga pasien, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat, yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Perawat sebagai petugas yang selalu berhubungan dengan pasien harus memiliki banyak keterampilan, salah satunya yaitu keterampilan dalam komunikasi dengan pasien. Komunikasi yang dilakukan perawat berperan penting terhadap psikologis pasien, apalagi perawat adalah profesi yang paling sering berinteraksi dengan pasien. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi perawat agar dapat menjaga nama baik profesi. Dalam praktik keperawatan, komunikasi adalah suatu alat yang penting untuk membina hubungan terapeutik dan mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan dan berfokus pada kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan, tetapi harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional.

Pada saat ini pasien semakin memahami hak-hak mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga tidak jarang keluhan, harapan, laporan, atau bahkan tuntutan akan mereka sampaikan sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan hak mereka sebagai penerima jasa pelayanan kesehatan. Apabila ada ucapan salah satu perawat yang membuat keluarga pasien atau pasien merasa tidak nyaman, maka keluarga pasien tidak segan untuk menyampaikan keluhannya kepada perawat yang lebih ramah, dan bahkan bisa ke orang lain baik di dalam/luar lingkungan rumah sakit. Hal ini tentu akan berdampak pada penilaian masyarakat terhadap profesi perawat dan tentunya instansi pelayanan kesehatan terkait.

Perawat sebagai pemberi layanan kesehatan diharapkan selalu ramah, bertabiat lembut, dapat dipercaya, terampil, cakap dan memiliki tanggung jawab moral yang baik. Rendahnya penerapan komunikasi terapeutik akan berdampak terhadap kepuasan dan tingkat kepercayaan pasien. Kondisi ini dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan perawat tentang pelaksanaan komunikasi terapeutik.

Pelaksanaan komunikasi terapeutik terdiri dari empat tahapan yaitu:

1. Tahap Persiapan/ Tahap Pra interaksi

Pada tahap ini perawat:

  • Mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan diri sendiri.
  • Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri perawat sendiri.
  • Mengumpulkan data tentang klien
  • Merencanakan pertemuan pertama dengan klien

2. Tahap Perkenalan/Orientasi

Merupakan saat pertama perawat bertemu dengan klien. Pada tahap ini tugas perawat:

  • Pengenalan diri kepada klien
  • Membina hubungan saling percaya
  • Merumuskan kontrak bersama klien
  • Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien.
  • Merumuskan tujuan dengan klien

3. Tahap Kerja

Merupakan tahap inti dari keseluruhan proses komunikasi (Stuart GW., 1998). Pada tahap ini perawat dan klien bekerja bersama-sama untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien. Tahap ini juga berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan.

4. Tahap Terminasi

Merupakan akhir dari pertemuan perawat dengan klien. Tahap ini dibagi dua, yaitu tahap terminasi sementara dan terminasi akhir. Pada tahap ini tugas perawat adalah:

  • Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah dilaksanakan.
  • Melakukan evaluasi subjektif.
  • Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan.
  • Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK KLIK DISINI

Pelatihan Komunikasi Terapeutik Perawat

Komunikasi dan Edukasi Pasien, Komunikasi Edukasi, Komunikasi Informasi Edukasi Kesehatan, Manajemen Komunikasi dan Edukasi, Manajemen Komunikasi Edukasi

Manajemen Komunikasi Edukasi – Manajemen Komunikasi dan Edukasi – Komunikasi Edukasi – Komunikasi Informasi Edukasi Kesehatan – Komunikasi dan Edukasi Pasien

Manajemen Komunikasi Edukasi

Perlunya Memiliki Manajemen Komunikasi dan Edukasi Pasien

Dalam dunia medis, komunikasi memegang peran penting terutama untuk tujuan menjaga manajemen kesehatan pasien di rumah sakit yang menyangkut nyawa. Komunikasi ini sendiri termasuk ke dalam salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pasien yang ditangani. Maka dari itu, penting untuk memiliki sistem manajemen komunikasi dan edukasi rumah sakit yang baik dan bersifat terbuka. Keselamatan pasien yang seharusnya menjadi fokus utama seringkali berada dalam bahaya karena komunikasi yang kurang baik. Dari sini, melakukan komunikasi serta edukasi kepada masyarakat dan pasien dapat membantu mereka untuk memahami kondisi. Hal ini nantinya dapat membantu untuk proses pengambilan keputusan dalam tindakan jika diperlukan.

Manajemen Komunikasi dan Edukasi Kepada Masyarakat

Dalam perihal manajemen komunikasi dan edukasi rumah sakit yang dilakukan kepada masyarakat, biasanya seputar pelayanan yang tersedia. Pihak rumah sakit dapat melakukan pengenalan terhadap komunitas masyarakat yang ada secara lebih jauh dan mencari keygroup dari masyarakat. Keygroup ini nantinya dapat menjadi kunci dari segala informasi yang ada untuk membantu proses pemberian edukasi terhadap masyarakat sekitar. Komunikasi yang berjalan baik antara pihak rumah sakit dengan pihak komunitas masyarakat dapat membuka akses terhadap pelayanan kesehatan yang ada.

Edukasi serta komunikasi yang dibangun dapat berupa informasi terkait dengan pelayanan rumah sakit yang diberikan, termasuk juga kapasitas pasien ditampung. Selain itu, kontak rumah sakit yang dapat dihubungi, jam buka untuk pelayanan pasien, hingga juga cara dapat mengakses pelayanan kesehatan. Pihak rumah sakit juga dapat memberikan informasi terkait dengan kualitas dari pelayanan yang dapat diberikan terhadap pasien. Pemberian edukasi serta pembentukan komunikasi yang efektif merupakan bagian dari pemberian layanan kesehatan yang layak untuk masyarakat sekitar.

Manajemen Komunikasi dan edukasi Kepada Pasien serta Keluarga Pasien

Selain pemberian informasi melalui manajemen komunikasi dan edukasi rumah sakit kepada masyarakat, perlu juga memberikannya terhadap pasien dan juga keluarga. Pemberian informasi terkait biasanya berupa yang berhubungan dengan pelayanan yang dapat diberikan kepada keluarga pasien dan pasien yang sedang ditangani. Hal ini biasanya dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada keluarga dan pasien atas berbagai pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Membangun komunikasi serta edukasi kepada keluarga dan juga pasien dapat membantu untuk meningkatkan kepercayaan atas pelayanan yang perlu diberikan.

Memiliki hubungan komunikasi yang baik dan terbuka antara pasien, keluarga, serta pihak rumah sakit penting untuk dilakukan dalam dunia medis. Pasien dan juga keluarga perlu untuk mengetahui terkait dengan apa yang dapat mereka ekspektasikan dari pelayanan yang diberikan rumah sakit. Hal ini dapat membuka berbagai macam perencanaan terhadap tindakan yang dapat diberikan jika rumah sakit tidak memiliki pelayanan yang diperlukan. Komunikasi yang lancar dapat meningkatkan penyembuhan dari pasien yang ditangani karena perencanaan tindakan dapat dengan jelas dilakukan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan perlu juga untuk disosialisasikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat diberikan oleh nakes atau dokter dengan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dimengerti pasien. Seperti kondisi virus Covid-19 terkini yang dahulu masyarakat belum mengenal sama sekali tentang hal ini. Pasien perlu tahu bagaimana virus ini menyebar, penanganan medisnya dan berbagai data medisnya.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN MANAJEMEN KOMUNIKASI EDUKASI (MKE) KLIK DISINI

Komunikasi Terapeutik, Komunikasi Terapeutik Adalah, Komunikasi Terapeutik Bidan, Komunikasi Terapeutik Keperawatan, Komunikasi Terapeutik Perawat

Komunikasi Terapeutik – Komunikasi Terapeutik Adalah – Komunikasi Terapeutik Perawat – Komunikasi Terapeutik Keperawatan – Komunikasi Terapeutik Bidan

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Komunikasi Terapeutik

Komunikasi adalah suatu alat yang penting untuk membina hubungan teraupetik dan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Komunikasi teraupetik menjadi sangat penting karena dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dirancang dan direncanakan untuk tujuan terapi, dalam rangka membina hubungan antara perawat dengan pasien agar dapat beradaptasi dengan stress, mengatasi gangguan psikologis, sehingga dapat melegakan serta membuat pasien merasa nyaman, yang pada akhirnya mempercepat proses kesembuhan pasien.

Komunikasi terapeutik sangat penting dan merupakan komunikasi yang direncanakan secara sadar dan dipusatkan serta bertujuan untuk kesembuhan pasien. Seluruh perilaku dan pesan yang disampaikan perawat hendaknya bertujuan terapeutik untuk pasien. Komunikasi terapeutik bukan tentang apa yang dilakukan oleh seorang perawat, tetapi bagaimana perawat itu melakukan komunikasi dengan pasien serta mengembangkan hubungan yang saling membantu antara perawat dengan pasien yang dengan tujuan untuk kesembuhan pasien tersebut.

Hubungan antara pasien dengan perawat yang terapeutik merupakan pengalaman belajar bersama sekaligus perbaikan emosi pasien. Komunikasi terapeutik harus berjalan secara efektif antara pasien dengan perawat sehingga saling menghargai satu sama lainnya. Proses komunikasi terapeutik harus dengan pendekatan yang direncanakan, berfokus pada pasien, dan di pimpin oleh seorang profesional. Komunikasi terapeutik juga mengembangkan hubungan interpersonal antara pasien dan juga perawat, sehingga perawat mempunyai kemampuan khusus dan harus memperhatikan setiap interaksi dan tingkah laku nonverbal. Kelemahan dalam berkomunikasi merupakan masalah yang serius bagi perawat maupun pasien.

Salah satu hal yang mendukung kesembuhan pasien tidak hanya memberikan informasi tentang kesehatannya tapi mendengarkan keluhan pasien, empati, edukasi dan pelayanan yang ramah juga sangat mempengaruhi kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik yang baik akan memberikan kepuasan tersendiri oleh pasien. Pada akhirnya akan mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan di rumah sakit.

Fungsi Komunikasi Terapeutik

Fungsi komunikasi teraupetik menurut Stuart dan Sundeen (1995):

  1. Meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat terhadap diri sendiri.
  2. Identitas diri yang jelas dan rasa integritas yang tinggi.
  3. Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim dan saling tergantung dan mencintai.
  4. Meningkatkan kesejahteraan klien dengan peningkatan fungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistik.

Dalam keperawatan komunikasi sangat penting untuk memengaruhi secara positif terhadap perilaku pasien (klien) yang berkaitan erat dengan kesehatan dan tindakan (asuhan) keperawatan penyakit pasien (klien) yang menggunakan prinsip- prinsip komunikasi. Prosesmemengaruhi perilaku ini bersifat terapeutik, yakni pada usaha pertolongan, perawatan, penyembuhan, dan mengedukasi pasien (klien). Komunikasi dalam praktik keperawatan berlangsung secara kolaborasi antara perawat dan perawat, perawat dan dokter, perawat dan pasien (klien) secara propesional, bermoral, dan bertanggung jawab.

Isi komunikasi teraupetik yaitu tentang diagnosa penyakit, manfaat, urgensinya tindakan medis, resiko, komplikasi yang mungkin dapat terjadi, prosedur alternatif yang dapat dilakukan, konsekuensi yang dapat terjadi apabila tidak dilakukan tindakan medis, prognosis penyakit, dampak yang ditimbulkan dari tindakan medis serta keberhasilan atau ketidakberhasilan dari tindakan medis tersebut.

Kemampuan perawat dalam menerapkan tehnik komunikasi terapeutik memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak hanya tergantung kemampuan tetapi juga dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi kesehatan pasien dan juga kepuasan.

Perawat yang berkomunikasi dengan baik akan menciptakan mutu pelayanan yang memuaskan untuk pasien dan kelurga pasien. Mutu pelayanan kesehatan dapat di pengaruhi beberapa hal salah satunya iyalah komunikasi perawat pada pasien.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK KLIK DISINI

Pelatihan Komunikasi Terapeutik