Pelatihan PPRA, Pelatihan PPRA 2024, PPRA, PPRA Rumah Sakit, Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

PPRA – PPRA Rumah Sakit – Program Pengendalian Resistensi Antimikroba – Pelatihan PPRA – Pelatihan PPRA 2024

Strategi PPRA di Rumah Sakit yang Penting untuk Diterapkan

Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)

Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) menjadi langkah tepat yang dilakukan di tengah kasus resistensi antimikroba. Harapannya, dengan menjalankan strategi PPRA di rumah sakit dapat menekan angka resistensi antimikroba di masa depan.

Resistensi antimikroba sudah menjadi ancaman kesehatan global. Bahkan diperkirakan saat ini kasus kematian akibat resistensi antimikroba mencapai 700 ribu orang per tahun. Ini tentu merupakan angka yang besar, terlebih apabila tidak ditangani pada tahun 2050 diperkirakan jumlah kematian bisa bertambah hingga mencapai 10 juta orang di seluruh dunia.

Ada berbagai penyebab yang bisa meningkatkan kasus resistensi antimikroba. Mulai dari penggunaan antimikroba yang tidak berdasarkan resep dokter, konsumsi antimikroba yang tidak tuntas, hingga dosis pemberian antimikroba yang tidak sesuai.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan kerja sama antara seluruh pihak baik dari pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat. Dengan demikian, penggunaan antimikroba dapat lebih diawasi dan mulai terbangun kesadaran akan bahaya apabila terjadi resistensi antimikroba.

Menerapkan Strategi PPRA di Rumah Sakit

Biaya Pelatihan Ppra - Pelatihan Rumah Sakit - Seminar Rumah Sakit -  Workshop Rumah Sakit - Webinar Rumah Sakit - Pelatihan Manajemen Rumah Sakit  - Pelatihan Administrasi Rumah Sakit - Pelatihan Akreditasi Rumah Sakit

Salah satu upaya untuk mengendalikan resistensi antimikroba adalah dengan menerapkan strategi PPRA di rumah sakit dan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terkait mekanisme timbulnya resistensi, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan secara maksimal.

Berikut ini adalah beberapa strategi PPRA yang dapat Anda terapkan di masing-masing bidang rumah sakit yang Anda kelola:

1.Bidang keperawatan

Sebagai salah satu bagian yang paling sering bersinggungan dengan pasien, dalam menerapkan strategi PPRA, bidang keperawatan harus meningkatkan standar dalam upaya mencegah resistensi antibiotik. Selain itu, perawat juga harus lebih hati-hati dalam memberikan antibiotik dan pastikan berikan penjelasan yang lugas agar pasien menggunakan antibiotik dengan benar.

2.Instalasi farmasi

Instalasi farmasi merupakan bagian yang bersentuhan langsung dengan ketersediaan antibiotik di rumah sakit. Oleh karena itu, bidang ini perlu menjamin mutu dan ketersediaan antibiotik, serta memberikan rekomendasi, juga konsultasi terkait penanganan pasien infeksi.

Hal tersebut meliputi pengkajian resep obat, pengendalian dan pemantauan penggunaan antibiotik, serta kunjungan ke ruang inap pasien bersama tim lainnya. Selain itu, petugas farmasi juga harus memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antibiotik yang tepat dan benar.

3.Laboratorium

Dalam menerapkan strategi PPRA di rumah sakit, laboratorium juga turut berperan dalam melakukan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi. Nantinya dari hasil pemeriksaan ini, analis laboratorium akan memberikan rekomendasi dan konsultasi terkait dengan proses penanganan pasien infeksi yang dirawat di rumah sakit.

Selain itu, laboratorium juga memberikan informasi terkait dengan pola bakteri dan pola resistensi bakteri secara berkala setiap tahun. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk menentukan langkah pengendalian resistensi antimikroba selanjutnya.

4.Tim pencegahan pengendalian infeksi

Demi mendukung kesuksesan pemantauan antibiotik, tim pencegahan pengendalian infeksi juga perlu dibentuk. Tim ini bertugas untuk memberikan pengawasan dan pemantauan terhadap kasus infeksi yang disebabkan oleh resistensi antibiotik.

Selanjutnya, pasien yang terinfeksi bakteri resisten antibiotik akan diisolasi untuk mempermudah proses penyembuhan dan mencegah terjadinya penularan. Berdasarkan kasus ini, tim akan menyusun pedoman penanganan kasus serupa jika terulang di kemudian hari.

5.Tim farmasi dan terapi

Tim farmasi dan terapi menjadi bagian yang paling penting dalam menerapkan strategi PPRA di rumah sakit. Pasalnya, tim ini berperan dalam proses penyusunan kebijakan dan panduan, pemantauan, dan melakukan evaluasi terhadap penggunaan antibiotik di rumah sakit. Jadi, tim ini yang akan bertugas untuk membuat kebijakan dan memantau implementasinya.

Penerapan strategi PPRA pada setiap bidang di rumah sakit merupakan langkah konkret yang dilakukan demi mengendalikan perkembangan kasus resistensi antibiotik. Dengan demikian penggunaan antibiotik dapat dilakukan secara bijak sesuai dengan penyebab, dosis, lama pemberian, efek samping minimal, dan berdampak minim pada munculnya kasus resistensi antibiotik.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN PPRA KLIK DISINI

Pelatihan PPRA, Pelatihan PPRA 2024, Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

Pelatihan PPRA – Program Pengendalian Resistensi Antimikroba – Pelatihan PPRA 2024

MITRA DIKLAT (Konsultan dan Traning Center)

pelatihan ppra

PELATIHAN KHUSUS
“PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)”

Kepada Yth.
Direktur/Manajer Rumah Sakit, Ka. Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit, Admin & Staff Document Control Dept Rekam Medis Rumah Sakit,Team Akreditasi Rumah Sakit, Perwakilan Manajemen, Dept Sumber Daya Rumah Sakit.

Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) merupakan suatu gerakan dalam rangka mengendalikan terjadinya kuman-kuman resisten terhadap antibiotik. Berkembangnya masalah resistensi ini sangat erat berhubungan dengan penggunaan antibiotik secara bijak dan penerapan pengendalian infeksi secara benar. Penggunaan antimikro khususnya antibiotik yang tidak rasional dan tidak terkendali merupakan sebab utama timbul dan menyebarnya resistensi antimikroba secara global, termasuk munculnya mikroba yang multiresisten terhadap sekelompok antibiotik terutama di lingkungan rumah sakit (health care associated infection). Masalah yang dihadapi sangat serius dan bila tidak ditanggapi secara sungguh-sungguh, akan timbul dampak yang merugikan seperti pada era pre-antibiotik. Organisasi kesehatan sedunia (world health organization, WHO) telah secara pro aktif menyikapi masalah ini.

Di dalam negeri, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan PMK No.8 Tahun 2015 yang berisi tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di RS dan pokok pembahasan lain yang penting untuk diketahui. Dalam peraturan menteri ini jelas dipaparkan bagaimana cara menekan / mengendalikan resistensi antimikroba di RS yaitu dengan penggunaan antibiotika secara bijak dan peningkatan ketaatan terhadap prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi. Untuk mendukung kegiatan PPRA di rumah sakit perlu kesiapan infrastruktur rumah sakit melalui kebijakan pimpinan rumah sakit yang mendukung penggunaan antibiotik secara bijak (prudent use of antibiotics ), pelaksanaan pengendalian infeksi secara optimal, pelayanan mikrobiologi klinik dan pelayanan farmasi klinik secara professional.

Pelatihan ini diselenggarakan untuk memenuhi harapan para profesional kesehatan di rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada penderita penyakit infeksi dalam rangka pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit.

TUJUAN

  1. Memahami kebijakan dan peran pimpinan rumah sakit dalam program pengendalian resistensi antimikroba (PPRA)
  2. Memahami Prinsip dasar pengendalian resistensi antimikroba
  3. Memahami dan mampu menerapkan prinsip dasar pengendalian infeksi dengan benar (universal precaution) dalam rangka pengendalian resistensi antimikroba.
  4. Memahami farmakokinetik dan farmakodinamik antibiotik
  5. Memahami dan mampu menerapkan penggunaan antibiotik secara bijak untuk tujuan profilaksis dan terapi
  6. Memahami dan mampu menerapkan manajemen sampling pemeriksaan mikrobiologi yang benar dan mampu menginterpretasikan kegunaan klinis hasil pemeriksaan mikrobiologi.
  7. Memahami peran farmasis dalam pengendalian penggunaan antibiotik.
  8. Memahami dan mampu melakukan audit kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotic
  9. Memahami dan mampu menyusun pedoman penggunaan antibiotik (antibiotic guidelines) dengan standar internasional.
  10. Mengetahui model penerapan PPRA ”pilot study” di Departemen/SMF.
  11. Mampu menyusun ”Plan of Action” Program Pengendalian Resistensii Antimikroba di Rumah Sakit.

MATERI

  1. Kebijakan dan peran pimpinan rumah sakit dalam program pengendalian resistensi antimikroba (PPRA)
  2. Prinsip dasar pengendalian resistensi antimikroba (prinsip dasar munculnya bakteri resisten, strategi mencegah dan mengatasi muncul serta menyebarnya bakteri resisten).
  3. Prinsip dasar pengendalian infeksi dengan benar (universal precaution).
  4. Farmakokinetik dan farmakodinamik antibiotik (PK/PD).
  5. Penggunaan antibiotik untuk tujuan profilaksis pada pembedahan.
  6. Penggunaan antibiotik untuk tujuan terapi pada kasus infeksi.
  7. Manajemen sampling pemeriksaan mikrobiologi dan interpretasi kegunaan klinis hasil pemeriksaan mikrobiologi.
  8. Peran farmasis dalam pengendalian penggunaan antibiotik.
  9. Audit kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik.
  10. Penyususnan pedoman penggunaan antibiotik dengan standar internasional
  11. Model penerapan PPRA ” Pilot study ” di Departemen/ SMF
  12. Diskusi kasus-kasus infeksi 13. m. Praktek menyusun pedoman penggunaan antibiotik
  13. Praktek menyusun POA – PPRA Rumah Sakit

METODE 

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang  Yogyakarta  a/n. MITRA DIKLAT
No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
08 – 1005 – 0707 – 09
18 – 2015 – 1714 – 16
25 – 2722 – 2421 – 23
APRILMEIJUNI
04 – 0606 – 0806 – 08
25 – 2716 – 1813 – 15
23 – 2527 – 29
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
04 – 0605 – 0705 – 07
18 – 2012 – 1416 – 18
25 – 2729 – 3126 – 28
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
07 – 0907 – 0905 – 07
17 – 1918 – 2016 – 18
28 – 3025 – 2726 – 28