Akreditasi FKTP, Akreditasi Puskesmas, Pelatihan Akreditasi FKTP, Pelatihan Akreditasi Puskesmas, Workshop Akreditasi Puskemas

Akreditasi Puskesmas – Pelatihan Akreditasi Puskesmas – Workshop Akreditasi Puskesmas – Akreditasi FKTP – Pelatihan Akreditasi FKTP

Akreditasi Puskesmas dan FKTP

Akreditasi Puskesmas dan FKTP

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 46 tahun 2015, pembangunan kesehatan adalah bagian penting dari pembangunan nasional. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat untuk mencapai kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan ini, dilakukan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu, dengan puskesmas sebagai fasilitas utama.

Puskesmas adalah pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memberikan perawatan masyarakat dan individu, terutama dalam upaya promosi dan preventif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Puskesmas juga berperan sebagai pengatur dalam pelayanan kesehatan.

Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas mencerminkan tingkat kepuasan pasien, yang seharusnya dipertimbangkan dengan efisiensi penggunaan sumber daya. Meskipun demikian, masih ada masalah terkait kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas yang perlu diperbaiki.

Akreditasi Puskesmas

Akreditasi Puskesmas untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan

Akreditasi adalah cara untuk menilai mutu dan kualitas pelayanan puskesmas. Ini dilakukan oleh lembaga independen yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah memastikan bahwa puskesmas telah memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan. Tujuan akreditasi adalah meningkatkan mutu pelayanan secara berkelanjutan. Puskesmas harus diakreditasi minimal setiap tiga tahun sekali.

Akreditasi bertujuan membina puskesmas dalam memperbaiki sistem pelayanan dan kinerja dengan fokus pada kebutuhan masyarakat, keselamatan, dan manajemen risiko. Ini mencakup peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan. Akreditasi juga terkait erat dengan kualitas pelayanan, seperti peningkatan mutu dan kinerja puskesmas yang harus sesuai dengan nilai, visi, misi, dan tujuan puskesmas.

Dengan akreditasii, diharapkan manajemen puskesmas dapat menerapkan prosedur standar dengan baik untuk memastikan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Kualitas pelayanan yang baik akan memengaruhi persepsi pasien terhadap puskesmas.

Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa ada 9759 puskesmas di Indonesia, dengan sebagian besar terbagi menjadi puskesmas rawat inap dan non-rawat inap. Namun, masalah dalam kualitas pelayanan masih ada di puskesmas yang terakreditasi maupun yang tidak. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), semua 121 puskesmas sudah terakreditasi dengan berbagai tingkatan.

Namun, terakreditasinya puskesmas belum menjamin bahwa mereka tidak memiliki masalah dalam kualitas pelayanan kesehatan. PMK No.46 Tahun 2015 menetapkan bahwa tujuan akreditasii puskesmas adalah untuk pembinaan dan peningkatan mutu serta kinerja secara berkelanjutan, bukan sekadar untuk mendapatkan sertifikat. Namun, belum ada bukti yang meyakinkan bahwa puskesmas yang terakreditasi memiliki kualitas yang lebih baik dari yang tidak. Kurangnya penelitian yang membandingkan puskesmas akreditasi dan non-akreditasi menunjukkan bahwa akreditasi belum mampu menjamin peningkatan mutu dan pelayanan puskesmas secara keseluruhan.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN AKREDITASI PUSKESMAS DAN FKTP KLIK DISINI

Pelatihan Akreditasi FKTP, Pelatihan Akreditasi Puskesmas, Workshop Akreditasi Puskesmas

Pelatihan Akreditasi Puskesmas – Pelatihan Akreditasi FKTP – Workshop Akreditasi Puskesmas

 MITRA DIKLAT (Konsultan danTraning Center)

Pelatihan Akreditasi Puskesmas

PELATIHAN KHUSUS
“AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)”

Kepada Yth.
Pimpinan Puskesmas, Dokter/Perawat/Bidan, Tenaga Kesehatan Lain, atau Pihak Terkait Lainnya

Dengan Hormat,

Pelatihan Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya (Klinik Pratama dan Praktek mandiri dr/drg) merupakan salah satu mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya peningkatan mutu serta kinerja pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan dan dilakukan oleh lembaga independen yang diberikan kewenangan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu untuk memenuhi persyaratan Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya yang akan kerjasama dengan BPJS mempersyaratkan untuk lulus akreditasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional).

Permenkes No. 46 tahun 2015 mengamanatkan bahwa Puskesmas wajib terakreditasi setiap 3 (tiga) tahun. Monitoring dan penilaian kinerja Puskesmas, merupakan persyaratan yang diminta oleh standar akreditasi tersebut. Penilaian kinerja dilakukan baik untuk upaya kesehatan perseorangan (UKP), upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan administrasi manajemen.

Agar Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya dapat memenuhi standar akreditasi  dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan dari Unsur Dinas Kesehatan dan Puskesmas lainnya dapat membangun sistem pelayanan yang didukung oleh tata kelola yang baik dan kepemimpinan yang mempunyai komitmen yang tinggi untuk menyediakan pelayanan yang mutu, aman, dan terjangkau bagi masyarakat secara berkesinambungan.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  MITRA DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : “AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)”

TUJUAN    

  1. Mampu Memahami, Merencanakan Dan Melaksanakan Tahapan Akreditasi Puskesmas Dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Lainnya Sesuai Dengan Standar Akreditasi Yang Berlaku.
  2. Meningkatkan Mutu Pelayanan Dan Keselamatan Pasien Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Melalui Penerapan Standar Akreditasi FKTP
  3. Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Peserta Seminar Dan Lokakarya Nasional Akreditasi FKTP 2018 Terhadap Standar Akreditasi FKTP
  4. Meningkatkan Kemampuan Surveyor Akreditasi FKTP Untuk Menjalankan Tugas Dan Fungsinya Dalam Penilaian (Survei) Akreditasi FKTP
  5. Meningkatkan Kemampuan Pendamping Dalam Mendampingi Persiapan Akreditasi
  6. Menjalin Komunikasi Dan Networking Antar Surveyor Dan Pendamping Akreditasi FKTP Seluruh Indonesia

MATERI

  1. Peran Akreditasi Dan Pembangunan Mutu Layanan Kesehatan Di FKTP
  2. Kebijakan Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
  3. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
  4. Evaluasi Pelaksanaan Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
  5. Keselamatan Pasien Dan Implementasi Di FKTP
  6. Pembinaan Dan Peningkatan Kompetensi Surveior Dan Pendamping Serta Pelaksanaan Re-Akreditasi FKTP
  7. Pendalaman Materi Standar Administrasi Akreditasi FKTP & Standar Administrasi Manajemen (Admen) Akreditasi FKTP
  8. Pendalaman Materi Standar UKM Akreditasi FKTP
  9. Pendalaman Materi Standar UKP Akreditasi FKTP
  10. Evaluasi Dan Penegakan Kode Etik Oleh Komite Etik Dan Hukum Komisi Akreditasi FKTP.
  11. Sosialisasi PMK 11/2017 Dalam Pelaksanaan Akreditasi FKTP

METODE 

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat, No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
08 – 1005 – 0707 – 09
18 – 2015 – 1714 – 16
25 – 2722 – 2421 – 23
APRILMEIJUNI
04 – 0606 – 0806 – 08
25 – 2716 – 1813 – 15
23 – 2527 – 29
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
04 – 0605 – 0705 – 07
18 – 2012 – 1416 – 18
25 – 2729 – 3126 – 28
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
07 – 0907 – 0905 – 07
17 – 1918 – 2016 – 18
28 – 3025 – 2726 – 28
Instalasi Sanitasi Rumah Sakit, Manajemen sanitasi Rumah Sakit, Pelatihan Sanitasi, Pelatihan Sanitasi Rumah Sakit, Sanitasi Rumah Sakit

Sanitasi Rumah Sakit – Instalasi Sanitasi Rumah Sakit – Manajemen Sanitasi Rumah Sakit – Pelatihan Sanitasi – Pelatihan Sanitasi Rumah Sakit

Sanitasi Rumah Sakit

Sanitasi merupakan upaya untuk mencegah penyakit yang berfokus pada perbaikan kondisi lingkungan manusia. Menurut World Health Organization (WHO), sanitasi lingkungan adalah usaha untuk mengontrol semua faktor fisik lingkungan manusia yang berpotensi menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia.

Rumah sakit, sebagai lembaga pelayanan kesehatan, memiliki banyak komponen termasuk bangunan, peralatan, staf, pasien, dan pengunjung. Meskipun memberikan manfaat positif dalam bentuk layanan kesehatan, rumah sakit juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit, yang dapat menghambat proses penyembuhan pasien. Oleh karena itu, sanitasii di rumah sakit bertujuan untuk mengontrol faktor-faktor tersebut agar tidak membahayakan.

Sanitasi di rumah sakit melibatkan upaya-upaya fisik seperti pembangunan sistem pengolahan limbah cair, penyediaan air bersih, fasilitas cuci tangan, dan sistem pembuangan sampah. Selain itu, melibatkan juga upaya-upaya non-fisik seperti pemeriksaan, pengendalian, pengawasan, penyuluhan, dan pelatihan. Dengan demikian, sanitasii di rumah sakit mencakup berbagai aspek untuk memastikan lingkungan yang sehat dan aman bagi pasien, staf, dan pengunjung.

Dalam praktiknya, sanitasi di rumah sakit sering kali diartikan secara terbatas, hanya mencakup aspek rumah tangga seperti kebersihan bangunan, kamar mandi, halaman, dan pengelolaan limbah. Namun, dalam konteks rumah sakit, sanitasi melibatkan pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan fisik, kimia, dan biologi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan petugas, pasien, pengunjung, dan masyarakat sekitar.

Dari definisi tersebut, sanitasi di rumah sakit merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, bertujuan memberikan layanan dan perawatan terbaik kepada pasien. Tujuan sanitasi rumah sakit adalah menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan sehat untuk mencegah infeksi silang serta menjaga agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Penanganan masalah sanitasi, baik dalam skala kecil maupun besar, membutuhkan respons yang cepat, tepat, efektif, dan efisien. Penanganan yang baik dapat tercapai melalui perencanaan dan kebijakan yang terkoordinasi dan terpadu.

Sanitasi Rumah Sakit

Uraian Tugas

Sebagai Kepala Instalasi Sanitasi, tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Memimpin, mengatur, dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan di Instalasi Sanitasi.
2. Menyiapkan dan menyusun rencana serta program kerja yang sesuai dengan lingkup tugasnya, berdasarkan kebijakan dan arahan yang diberikan oleh Direktur.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan di bidang Kesehatan Lingkungan sesuai dengan posisinya.
4. Bertanggung jawab atas pemantauan dan pengendalian tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Melakukan evaluasi, monitoring, dan pelaporan atas pelaksanaan tugasnya, serta memberikan pertanggungjawaban kepada Direktur.
6. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN MANAJEMEN INSTALASI SANITASI RUMAH SAKIT KLIK DISINI

PELATIHAN MANAJEMEN INSTALASI SANITASI RUMAH SAKIT, Pelatihan Sanitasi Rumah Sakit, Training Sanitasi Rumah Sakit

Pelatihan Sanitasi Rumah Sakit – Pelatihan Manajemen Instalasi Sanitasi Rumah Sakit – Training Sanitasi Rumah Sakit

Pelatihan Sanitasi Rumah Sakit
Pelatihan Sanitasi Rumah Sakit

MITRA DIKLAT (Konsultan dan Traning Center)

PELATIHAN KHUSUS
“MANAJEMEN INSTALASI SANITASI RUMAH SAKIT”

Kepada Yth,
Direktur RS, Staf Hygiene dan Sanitasi Rumah Sakit, K3 RS, P2K3 RS, QHSE RS, Bagian umum yang tertarik dengan manajemen Hygiene dan Sanitasi rumah sakit

Dengan Hormat,

Pelatihan Sanitasi Rumah Sakit – Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan. Kesehatan lingkungan adalah: upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat (Arifin, 2009).

Sedangkan instalasi sanitasi merupakan instalasi yang menangani kegiatan kegiatan sanitasi rumah sakit yang meliputi sanitasi air, pemantauan kualitas lingkungan, promosi kesehatan lingkungan, pengendalian serangga, dan pemeliharaan tanaman. Untuk kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan instalasi ini dilengkapi berbagai sarana, antara lain: incinerator (penghancur limbah), Hygrometer, themo hygrometer, lux meter, mesin sikat, alat mesin rumput, dan sebagainya. Dalam memenuhi standar akreditasi internasional rumah sakit (JCI) diperlukan standar operasional dan layanan agar memenuhi kualifikasi termasuk salah satunya yaitu sanitasi.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari  MITRA DIKLAT bersama para Pakar dan Narasumber yang berkompeten akan mengadakan PELATIHAN KHUSUS : “MANAJEMEN INSTALASI SANITASI RUMAH SAKIT”

TUJUAN

  1. Mengetahui kebijakan program kesehatan lingkungan rumah sakit
  2. Mengetahui pengolahan limbah dan manajemen risiko lingkungan rumah sakit
  3. Mampu memonitoring kualitas lingkungan rumah sakit

MATERI

  1. Peraturan Perundangan dan Kebijakan Program Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit
  2. Teknologi Pengolahan Limbah (Padat, Cair dan Gas)
  3. Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu
  4. Sanitasi Ruang Bangun
  5. Penyehatan Air Bersih
  6. Analisis Risiko Lingkungan Rumah Sakit
  7. Monitoring dan Pemantauan Kualitas Lingkungan Rumah Sakit

METODE

  1. Ceramah
  2. Diskusi
  3. Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  5.500.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  4.500.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat, No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

JANUARIFEBRUARIMARET
04 – 0601 – 0304 – 06
15 – 1712 – 1414 – 16
29 – 3126 – 2825 – 27
APRILMEIJUNI
01 – 0302 – 0403 – 05
22 – 2413 – 1513 – 15
27 – 2924 – 26
JULIAGUSTUSSEPTEMBER
01 – 0301 – 0305 – 07
15 – 1712 – 1412 – 14
29 – 3126 – 2823 – 25
OKTOBERNOVEMBERDESEMBER
03 – 0504 – 0602 – 04
14 – 1614 – 1612 – 14
28 – 3028 – 3026 – 28
Asuhan Kebidanan Persalinan Normal, Asuhan Persalinan Normal, Pelatihan APN 2023, Pelatihan APN Berapa, Pelatihan APN Berapa Hari, Pelatihan APN Dimana, Pelatihan APN Dokter, Pelatihan Apn Jogja, Pelatihan APN Online

Pelatihan APN – Asuhan Persalinan Normal – Pelatihan APN 2024 – Pelatihan APN Online – Pelatihan APN Dokter

Foto Bersama Pelatihan Asuhan Persalinan Normal

Foto Bersama Pelatihan Asuhan Persalinan Normal

Foto Bersama Pelatihan Asuhan Persalinan Normal

MITRA DIKLAT (Konsultan dan Traning Center)

PELATIHAN KHUSUS
“ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)”

Kepada Yth.
Direktur Rumah Sakit/Pimpinan/Manajer, Dokter Spesialis Kandungan, Bidan/Perawat, Asisten Dokter Spesialis Kandungan, Dan Pihak-Pihak Terkait Lainnya.

Pelatihan Asuhan Persalinan Normal oleh Mitra Diklat merupakan suatu Pelatihan tentang tindakan pencegahan yang mengakibatkan meningkatnya angka kematian yang di alami oleh ibu-ibu di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Seperti yang di lansir www.unicef.org .Setiap dua menit, di suatu tempat di dunia, seorang perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan dan kemungkinan bayinya yang baru lahir untuk bertahan hidup sangat kecil. Pada setiap wanita yang meninggal, 20 sampai 30 menderita masalah yang signifikan dan kadang-kadang seumur hidup karena kehamilan mereka. oleh karena itu hal ini lah yang membuat para praktisi rumah sakit dan anggota tim medis berusaha untuk mengurangi kematian ibu di negara-negara berkembang khusus nya di Indonesia dengan akibat persalinan. Dan melakukan hal-hal yang efektif dalam rangka mengurangi kematian ibu dengan sebab persalinan. Oleh karena itu, kami sebagai Lembaga Pelatihan Mitra Diklat menyediakan Pelatihan APN untuk diikuti.

TUJUAN PELATIHAN APN

  1. Menambah Keahlian Dalam Berbagai Ketrampilan Terkait Dan Tindakan Yang Harus Dilakukan Dalam Persalinan
  2. Dapat Membentuk Tim Persalinan Yang Berkeahlian Dan Handal Dalam Pelaksanaan Persalinan
  3. Dapat Merealisasikan Hal Hal Yang Diperoleh Ketika Mengikuti Pelatihan
  4. Dapat Bertindak Dan Mengawasi Proses Persalinan

MATERI PELATIHAN APN

  1. Kala I Persalinan
  2. Kala II Persalinan
  3. Kala III Persalinan
  4. Pencegahan Infeksi
  5. Nifas (Puerperium)
  6. Robekan Perineum
  7. Partograf
  8. Partograf RSA
  9. Partograf Latihan
  10. Ceklis 60 Langkah APN
  11. Asuhan Pada Bayi Segera Setelah Lahir
  12. Resusitasi Neonatus

METODE

  1. Ceramah
  2. Diskusi
  3. Tanya Jawab
  4. Simulasi

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  6.000.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  5.000.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat, No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

BULAN JANUARIBULAN FEBRUARIBULAN MARET
22 – 24 JANUARI 2024 

19 – 21 FEBRUARI 2024

 

 

18 – 20 MARET 2024

 

 

BULAN APRILBULAN MEIBULAN JUNI
 

22 – 24 APRIL 2024

 

 

20 – 22 MEI 2024

 

 

24 – 26 JUNI 2024

 

 

BULAN JULIBULAN AGUSTUSBULAN SEPTEMBER
 

22 – 24 JULI 2024

 

 

26 – 28 AGUSTUS 2024

 

 

23 – 25 SEPTEMBER 2024

 

 

BULAN OKTOBERBULAN NOVEMBERBULAN DESEMBER
 

21 – 23 OKTOBER 2024

 

 

25 – 27 NOVEMBER 2024

 

 

 

16 – 18 DESEMBER 2024

 

 

Pelatihan Poned, Pelatihan PONED 2023, Pelatihan PONED 2024, Pelatihan PONED adalah, PONED, Poned Adalah

Pelatihan PONED – PONED Adalah – Pelatihan PONED Adalah – Pelatihan PONED 2023 – Pelatihan PONED 2024

Foto Bersama Pelatihan PONED

MITRA DIKLAT (Konsultan dan Traning Center)

PELATIHAN KHUSUS
“PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY DASAR (PONED)”

Kepada Yth.
Direktur Rumah Sakit dan Puskesmas/Pimpinan/Manajer, Perawat, Bidan, Dokter Rumah sakit & Tenaga Kesehatan, Anggota P2K3 Rumah Sakit (Klinik, Lab, RS), Seluruh Team Gawat Darurat Rumah Sakit & Terlibat Dalam PONED

Pelatihan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) ini dirancang untuk mempersiapkan petugas pelayanan kesehatan agar mampu melakukan pengelolaan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal Esensial Dasar di tingkat pelayanan kesehatan primer.

Proses pelatihan disusun berdasarkan pengalaman sebelumnya dari para peserta, serta memanfaatkan motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan kegiatan belajar dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Fokus pelatihan adalah bagaimana mereka mengerjakan, bukan hanya sekedar mengetahui, dan evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan kompetensi yang dicapai.

Sehubungan dengan hal semua diatas, maka kami dari MITRA DIKLAT bersama para Pakar dan Nara sumber yang berkompetenakan mengadakan PELATIHAN KHUSUS “PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED)”

TUJUAN

  1. Melaksanakan Prosedur Standar Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Dan Neonatal Pada Tingkat Pelayanan Kesehatan Primer.
  2. Melakukan Pengambilan Keputusan Klinik Secara Tepat Dan Cepat Pada Kasus Dengan Kegawatdaruratan Obstetri Dan Neonatal.
  3. Mengenali Dan Mengambil Keputusan Klinik Secara Benar Pada Kasus Kegawatdaruratan Tunggal Maupun Yang Terintegrasi.
  4. Mencegah Resiko Reproduksi Melalui Upaya Pencegahan, Promosi Kesehatan Dan Mempersiapkan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Dan Neonatal.
  5. Mempersiapkan Dan Melaksanakan Latihan Kegawatdaruratan Obstetri Dan Neonatal Secara Berkala Dalam Upaya Mempertahankan Keterampilan Dan Kewaspadaan Petugas Pelayanan Kesehatan Terhadap Situasi Dan Kondisi Kegawatdaruratan Yang Dapat Terjadi Setiap Saat.

MATERI

  1. Manajemen Poned
  2. Kebijakan Program Kesehatan dan Sistim Rujukan Pada Ibu dan Bayi Baru Lahir
  3. Pencegahan Infeksi pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir
  4. Tata Laksana Kegawatdaruratan pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas
  5. Surveilens Kematian Ibu
  6. Distosia Bahu
  7. Maternal Collapse
  8. Preeklamsia dan Hipertensi Dalam Kehamilan
  9. Perdarahan Pasca Salin
  10. Persalinan Bokong
  11. Strategi Pendekatan Risiko dan Sistem Rujukan
  12. Kegawatan Bayi Baru Lahir/ Neonatus di Beberapa Tingkat Pelayanan Neonatus
  13. Neonatal Resuscitation
  14. Nutrisi Parental pada Neonatus

METODE 

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Simulasi
  4.  Tanya Jawab

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  6.000.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  5.000.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat, No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

BULAN JANUARIBULAN FEBRUARIBULAN MARET
25 – 27 JANUARI 2024 

22 – 24 FEBRUARI 2024

 

 

21 – 23 MARET 2024

 

 

BULAN APRILBULAN MEIBULAN JUNI
 

25 – 27 APRIL 2024

 

 

23 – 25 MEI 2024

 

 

27 – 29 JUNI 2024

 

 

BULAN JULIBULAN AGUSTUSBULAN SEPTEMBER
 

25 – 27 JULI 2024

 

 

29 – 31 AGUSTUS 2024

 

 

26 – 28 SEPTEMBER 2024

 

 

BULAN OKTOBERBULAN NOVEMBERBULAN DESEMBER
 

24 – 26 OKTOBER 2024

 

 

28 – 30 NOVEMBER 2024

 

 

19 – 21 DESEMBER 2024

 

 

Pelatihan PONEK, Pelatihan PONEK 2023, Pelatihan Ponek 2024, Pelatihan PONEK RS, Pelatihan PONEK Rumah Sakit

Pelatihan PONEK – Pelatihan PONEK Rumah Sakit – Pelatihan PONEK RS – Pelatihan PONEK 2023 – Pelatihan PONEK 2024

 

Pelatihan PONEK

MITRA DIKLAT (Konsultan danTraning Center)

BIMTEK KHUSUS
“PELAYANAN OBSTETRIK NEONATAL EMERGENCY KOMPREHENSIF (PONEK) BAGI DOKTER, BIDAN DAN PERAWAT”

Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, WHO mencanangkan program Safe Motherhood yang mempunyai slogan Making Pregnancy Safer (MPS), di dalamnya terdapat 4 pilar penting salah satunya adalah Pelayanan Obstetrik Neonatal Esensial/Emergensi yang bertujuan untuk menjamin tersedianya pelayanan esensial pada kehamilan risiko tinggi dengan gawat-obstetrik, pelayanan emergensi untuk gawat-darurat-obstetrik dan komplikasi persalinan pada setiap ibu yang membutuhkannya.Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan kemudian mengembangkan program tersebut dengan rangkaian paket pembelajaran dan pelatihan yaitu PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) dan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) yang bertujuan meningkatkan para profesional di bidang pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan tinggi kepada ibu, bayi baru lahir, dan anak.

TUJUAN

Tujuan Umum :
Pelatihan Ini Dimaksudkan Untuk Membantu Rumah Sakit Dalam Menyiapkan Sdm Yang Kompeten Dalam Memberikan Pelayanan Emergensi Maternal Neonatal Secara Komprehensif Serta Mendayagunakan Rumahsakit Sebagai Pusat Rujukan Pelayanan Ibu Dan Anak. Pelatihan Ponek

Tujuan Khusus :
Secara Khusus Pelatihan Ini Dimaksudkan Untuk Memberikan Atau Meningkatkan Kompetensi Dokter, Bidan Dan Perawat Dalam Pelayanan Emergensi Maternal Neonatal

MATERI

1. Surveilens Kematian Ibu
2. Distosia Bahu
3. Kegawatdaruratan Medik
4. Preeklamsia dan Hipertensi Dalam Kehamilan
5. Perdarahan Pasca Salin
6. Persalinan Bokong
7. Strategi Pendekatan Risiko dan Sistem Rujukan
8.  Manajemen Ponek
9. Kebijakan Program Kesehatan dan Sistim Rujukan Pada Ibu dan Bayi Baru Lahir
10. Pencegahan Infeksi pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir
11. Tata Laksana Kegawatdaruratan pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas
12. Kegawatan Bayi Baru Lahir/ Neonatus di Beberapa Tingkat Pelayanan Neonatus
13. Neonatal Resuscitation
14. Nutrisi Parental pada Neonatus

METODE BIMTEK

  1.  Ceramah
  2.  Diskusi
  3.  Simulasi
  4.  Penyusunan Program

BIAYA & FASILITAS

Paket  A               Rp  6.000.000,- /peserta
Menginap di Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
(1 kamar/peserta) selama 3 hari 2 malam, konsumsi (makan pagi, makan siang, makan malam), Coffee break 2 kali sehari, sertifikat, Training  kit,  foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

Paket  B                Rp  5.000.000,-/peserta
Tanpa Menginap di Hotel, Coffee break 2 kali sehari dengan makan siang di hotel  selama 2 hari. Training  kit, sertifikat, foto bersama dan sebuah tas eksklusif.

TEMPAT PENYELENGGARAAN:Hotel Grage Business Malioboro Yogyakarta
Jl. Sosrowijayan No. 242 Yogyakarta

Telp/Fax : (0274) 4436844
WA : 081228859896 / 082324284296
E-mail : mitradiklat_konsultan@yahoo.co.id

Biaya Pelatihan ditransfer melalui Bank BNI Cabang Yogyakarta a/n. Mitra Diklat, No. Rek. : 0917-6800-53 atau dapat dibayar langsung pada saat registrasi.

Catatan :

  1. Batas konfirmasi pendaftaran 3 hari sebelum hari pelaksanaan
  2. MENERIMA PELATIHAN VIA ONLINE

JADWAL TAHUN 2024

BULAN JANUARIBULAN FEBRUARIBULAN MARET
 

25 – 27 JANUARI 2024

 

22 – 24 FEBRUARI 2024

 

 

21 – 23 MARET 2024

 

 

BULAN APRILBULAN MEIBULAN JUNI
 

25 – 27 APRIL 2024

 

 

23 – 25 MEI 2024

 

 

27 – 29 JUNI 2024

 

 

BULAN JULIBULAN AGUSTUSBULAN SEPTEMBER
 

25 – 27 JULI 2024

 

 

29 – 31 AGUSTUS 2024

 

 

26 – 28 SEPTEMBER 2024

 

 

BULAN OKTOBERBULAN NOVEMBERBULAN DESEMBER
 

24 – 26 OKTOBER 2024

 

 

28 – 30 NOVEMBER 2024

 

 

19 – 21 DESEMBER 2024

 

 

Perawat IPCN
IPCN Rumah Sakit, Pelatihan IPCN, Pelatihan IPCN 2024, Perawat IPCN, Tugas Perawat IPCN

Perawat IPCN – Tugas Perawat IPCN – IPCN Rumah Sakit – Pelatihan IPCN – Pelatihan IPCN 2024

Mengenal Perawat IPCN: Polisinya Infeksi di Rumah Sakit

Perawat IPCN

Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan, atau Healthcare Associated Infection (HAIs), merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di Indonesia. HAIs merujuk pada infeksi yang terjadi pada pasien selama mereka menjalani perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini berarti bahwa pasien awalnya tidak mengalami infeksi saat masuk rumah sakit, tetapi justru terinfeksi setelah mereka dirawat di sana. Munculnya infeksi semacam ini tidak sesuai dengan prinsip perlindungan dan keselamatan pasien, yang menjadi salah satu aspek utama dari tujuan rumah sakit. Selain itu, HAIs juga memberikan dampak langsung terhadap beban ekonomi negara.

Untungnya, di lingkungan rumah sakit, terdapat keberadaan IPCN atau Perawat PPI (Infection Prevention and Control Nurse) yang memiliki fungsi utama untuk mencegah terjadinya infeksi. Peran mereka sangat penting dalam menjaga lingkungan rumah sakit tetap steril dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang dapat membahayakan pasien. Melalui tindakan pencegahan seperti sterilisasi peralatan medis, pemantauan kebersihan lingkungan, dan edukasi kepada staf medis dan pasien, IPCN membantu menjaga standar keamanan dan kebersihan di rumah sakit.

Pengertian IPCN

IPCN, atau Infection Prevention Control Nurse, adalah perawat yang bertanggung jawab dalam pencegahan dan pengendalian infeksi. IPCN memiliki posisi yang setara dengan Manajer Keperawatan atau Kepala Bidang Keperawatan dalam struktur organisasi rumah sakit. Hal ini karena IPCN biasanya berada di bawah langsung Direktur Rumah Sakit. Selain itu, seorang perawat IPCN melapor langsung kepada Direktur, tanpa perlu melewati manajer keperawatan atau kepala bidang keperawatan.

Tugas dan Tanggung Jawab Perawat IPCN

Sebagai seorang IPCN, tugas dan tanggung jawabnya meliputi:

1. Mengidentifikasi proses penyakit infeksi.
2. Melakukan surveilans dan epidemiologi serta investigasi penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan.
3. Mencegah dan mengendalikan transmisi agen infeksi di lingkungan rumah sakit.
4. Menetapkan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja terkait pencegahan infeksi.
5. Manajemen dan komunikasi terkait dengan penanganan infeksi.
6. Melakukan edukasi kepada staf medis dan pasien tentang pencegahan infeksi.
7. Melakukan penelitian terkait dengan kejadian infeksi dan upaya pencegahannya.
8. Bertindak sebagai konsultan untuk masalah terkait infeksi.
9. Melakukan evaluasi terhadap program pencegahan dan pengendalian infeksi.
10. Mematuhi kode etik dan menjaga kerahasiaan dalam menjalankan tugasnya.
11. Menerapkan prinsip ekonomi dalam pelaksanaan program untuk mengurangi beban rumah sakit dan pasien.
12. Mengemban tanggung jawab profesional sebagai perawat.
13. Mengembangkan profesi perawat dalam bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN PERAWAT IPCN KLIK DISINI

Perawat IPCN Perawat IPCN

APN, APN Bidan, Asuhan Persalinan Normal, Pelatihan Apn, Pelatihan APN 2024

APN – Asuhan Persalinan Normal – APN Bidan – Pelatihan APN – Pelatihan APN 2024

APN (Asuhan persalinan normal) adalah tindakan melahirkan secara spontan tanpa intervensi alat, pada janin cukup bulan (37–42 minggu) dan presentasi belakang kepala janin. APN bertujuan agar komplikasi pada ibu maupun janin rendah saat persalinan. Asuhan persalinan normal adalah proses fisiologis yang alami, sehingga diindikasikan untuk semua wanita hamil kecuali ditemukan kontraindikasi.

Pedoman klinis yang harus diperhatikan dari asuhan persalinan normal dari kala I–IV adalah:

  • Kala I adalah mulai dari kontraksi uterus dan terjadi dilatasi serviks lengkap. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi tanda vital ibu, denyut jantung janin, kontraksi uterus, dan pemeriksaan dala
  • Kala II dari pembukaan serviks lengkap hingga bayi lahir, asuhan persalinan normal terdiri dari membimbing ibu untuk mengejan dan membantu proses melahirkan kepala, bahu, ekstremitas, badan, dan tungkai bayi. Bila perlu dilakukan tindakan episiotomi
  • Kala III atau fase melahirkan plasenta, jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir maka dilakukan manual plasenta
  • Kala IV di mana persalinan sudah selesai, bila ditemukan robekan jalan lahir maka perlu dilakukan Pemantauan ibu setelah melahirkan dilanjutkan hingga 2 jam postpartum yang terdiri dari pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, perdarahan pervaginam, dan kontraksi uterus. Termasuk juga tanda depresi postpartum
  • Asuhan persalinan normal bertujuan untuk menjaga proses persalinan normal berjalan tanpa komplikasi yang menyebabkan morbiditas maupun mortalitas pada ibu dan bayi.

Indikasi Asuhan Persalinan Normal (APN)

Indikasi asuhan persalinan normal adalah untuk hampir semua kehamilan tanpa kondisi penyulit, dengan tanda–tanda persalinan spontan. Persalinan merupakan proses fisiologis pada wanita hamil, sehingga hampir semua wanita hamil akan mengalami proses persalinan secara spontan.

Asuhan persalinan normal terjadi pada kehamilan dengan rentang usia kehamilan 37−42 minggu. Tanda persalinan spontan yang muncul adalah kontraksi uterus yang semakin sering dan lama, disertai dilatasi serviks dan keluar lendir darah dari jalan lahir.

Pada kehamilan dengan penyulit, seperti ketuban pecah dini, prolaps tali pusat, atau postterm, persalinan dapat diusahakan pervagina. Persalinan postterm kadang membutuhkan induksi persalinan.

Sementara itu, persalinan normal pada ibu dengan riwayat sectio caesarea sebelumnya harus memenuhi beberapa kriteria. Kriteria vaginal birth after cesarean delivery (VBAC) di antaranya jika indikasi sectio caesarea sebelumnya adalah malpresentasi, fetal distress, dan distosia. Namun, dalam praktiknya, kondisi spesifik pada setiap kasus harus dipertimbangkan.

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL KLIK DISINI

Pelatihan APN Pelatihan APN

Asuhan Keperawatan Jiwa, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Jiwa Adalah, Pelatihan Asuhan Keperawatan Jiwa, Pelatihan Keperawatan Jiwa

Keperawatan Jiwa – Keperawatan Jiwa Adalah – Pelatihan Keperawatan Jiwa – Asuhan Keperawatan Jiwa – Pelatihan Asuhan Keperawatan Jiwa

Asuhan Keperawatan Jiwa

Konsep Dasar Keperawatan Jiwa

Untuk menjadi individu yang produktif dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita harus memiliki jiwa yang sehat. Individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi fisik, mental, dan sosial yang terbatas dari gangguan (penyakit), tidak dalam kondisi tertekan sehingga dapat mengendalikan stres ang timbul. Kondisi ini akan memungkinkan individu untuk hidup produktif, dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan. Dalam melakukan peran dan fungsinya seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus memandang manusia sebagai mahluk biopsikososiospiritual sehingga pemilihan model keperawatan dalam menerapkan asuhan keperawtan sesuai dengan paradigma keperawatan jiwa.

Manusia sebagai mahluk biopsikososiospiritual mengandung pengertian bahwa manusia merupakan mahluk yang utuh dimana didalamnya terdapat unsur biologis, psikologis, sosial dan spiritual.Sebagai mahluk biologis, manusia tersusun dari berjuta-juta sel-sel hidup yang akan membentuk satu jaringan, selanjutnya jaringan akan bersatu dan membentuk organ serta sistem organ. Sebagai mahluk psikologi, setiap manusia memiliki kepribadian yang unik serta memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego dan super ego dilengkapi dengan daya pikir dan kecerdasan, agar menjadi pribadi yang selalu berkembang.

Setiap manusia juga memiliki kebutaha psikologis seperti terhindar dari ketegangan psikologis, kebutaha akan kemesraan dan cinta, kepuasan altruistik (kepuasan untuk menolong orang lain tanpa imbalan), kehormatan serta kepuasan ego. Sedangkan sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu ingin hidup dengan orang lain dan membutuhkan orang lain.selain itu manusia harus juga menjalin kerja sama dengan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup. Manusia juga dituntut untuk mampu bertingkah laku sesuai dengan harapan norma yang berlaku dilingkungan sosialnya. Sebagai mahluk spritual, manusia mempunyai keyakinan dan mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa, memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan, dengan sifat religius yang dianutnya.

Falsafah Keperawatan Jiwa

Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah keperawatan bertujuan mengarahkan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan mengandung manusia sebagai mahluk holistik, sehingga pendekatan pembrian asuhan
keperawatan, dilakukan melalui pendekatan humanistik, dan arti perawat sangat menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi sesam manusia. Keperawatan bersifat universal dalam arti dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat tidak membedakan atas ras, jenis kelaminan, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, mdan status sosial ekonomi.

MATERI KEPERAWATAN JIWA

1. Layanan Keperawatan Penyakit Gangguan Kejiwaan
2. Konsep dan Model Perawatan Kesehatan Jiwa
3. Komunikasi Terapeutik Perawat Klien
4. Terapi Aktivitas Kelompok
5. Studi Kasus
6. Penyusunan Program Asuhan Keperawatan Jiwa

Lebih lanjut terkait informasi PELATIHAN KEPERAWATAN JIWA KLIK DISINI

Pelatihan Keperawatan Jiwa